Penggusuran lapak dan bangunan semi pemanen di Cengkareng, Jakarta, (19/11). Pembongkaran dilakukan karena mereka menempati lahan milik Perumnas tanpa izin. TEMPO/Marifka Wahyu
TEMPO.CO, Depok - Lebih dari 150 pasukan gabungan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok, polisi, dan Tentara Nasional Indonesia membongkar ratusan lapak dan atap toko yang menjorok ke jalan di Pasar Musi, Bhakti Jaya, Depok, Selasa, 28 Oktober 2014. Pembongkaran dilakukan untuk menertibkan jalan masuk ke Pasar Musi.
"Yang dibongkar ada 100 lapak pedagang kaki lima dan sekitar 50 atap kios yang menjorok ke jalan," kata Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Depok Welman Naipopos di lokasi penertiban, Selasa, 28 Oktober 2014.
Penertiban ini dilakukan mulai pukul 05.30 ketika para pemilik lapak membuka lapak dagangannya. Petugas langsung membongkar lapak PKL yang berjejer. Sementara itu, atap depan toko yang menjorok tidak langsung dibongkar karena khawatir membuat semua bangunan roboh.
Welman mengatakan pembongkaran ini untuk menegakkan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2014 tentang Bangunan. Pol PP, kata dia, sudah memberikan surat peringatan pembongkaran itu sebanyak tiga kali. "Kami minta bongkar sendiri, tapi tetap saja," katanya.
Menurut Welman, pembongkaran ini hanya dilakukan di depan Pasar Musi. PKL yang ada di luar pasar dinilai mengganggu estetika. Selain itu, mereka menyebabkan kemacetan di jalur masuk pasar. "Tidak sampai masuk pasar," katanya.
Kepala Satpol PP Kota Depok Nina Suzana mengatakan pembongkaran lapak PKL itu untuk menertibkan mereka yang berjualan di luar pasar. Pemerintah meminta mereka untuk masuk dan berjualan dalm pasar. "Kami mau masukkan pedagang ke Pasar Musi," katanya. Di lain pihak, toko dan bangunan yang atapnya menjorok ke jalan sudah melanggar perda. "Kami tertibkan sebelum alih fungsinya semakin parah."
Pantauan Tempo, tidak ada perlawanan dari para pedagang dan pemilik kios. Hanya saja, mereka meminta petugas tidak membongkar paksa secara kasar. Banyak pemilik toko yang atapnya akan dibongkar meminta untuk membongkar sendiri dengan bantuan petugas. Hingga saat ini, pembongkaran masih dilakukan.
