Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sudah sering ngomel karena kinerja anak buahnya tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan. Namun teguran secara verbal itu ternyata tidak mengubah keadaan menjadi lebih baik. "Mereka anggap saya ini macan ompong," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 6 November 2014.
Dengan alasan itulah Ahok menyatakan dirinya sudah malas mengomel karena energinya terbuang sia-sia. Untuk itu, dia memilih untuk mencatat dan memberikan penilaian langsung bagi jajaran satuan perangkat kerja daerah. Hasil evaluasi dalam kurun waktu tertentu, kata Ahok, akan dijadikan bahan pertimbangan untuk mempertahankan atau mencopot pejabat dan pegawai yang kinerjanya buruk.
Sebagai contoh, kata Ahok, bekas Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan yang baru dicopot pekan lalu. Ahok berujar, berulang kali dirinya menegur Dinas Pekerjaan Umum yang lambat saat mengerjakan proyek. Namun ucapannya tak pernah digubris dan proyeknya tak juga selesai. "Sekarang pena lebih tajam daripada pedang," ujar Ahok.
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
5 hari lalu
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.