Raden Nuh TrioMacan Klaim Dibekingi Jenderal Polisi

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 10 November 2014 13:04 WIB

Tersangka pemerasan, Raden Nuh, pendiri akun @TrioMacan2000 mengaku memperoleh informasi dari berbagai sumber seperti Badan Intelijen Negara, kepolisian, kejaksaan, bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ini cerita di balik penangkapan Raden Nuh. Setelah menangkap Edi Syahputra, polisi langsung berencana memanggil Raden, yang menjabat Komisaris sekaligus Pemimpin Umum Asatunews.com. Namun, belakangan, Raden yang dikenal sebagai pembuat akun Twitter Triomacan2000 itu juga menjadi target operasi.

Kali ini yang melaporkan Raden adalah Abdul Satar, penasihat PT Tower Bersama Infrastructure. Dalam laporannya, Satar juga mengadukan Direktur Utama Asatunews Koes Hardjono alias Harry. (Baca: Timses Prabowo: Triomacan Bisa Jadi Bumerang)

Raden yang mulai merasa diincar meyakini dirinya tidak akan diciduk polisi. "Mana mungkin? Kawan aku semua orang itu," kata Raden seperti ditulis majalah Tempo edisi 10-16 November 2014. Kawan yang dimaksud saat itu ialah para petinggi di kepolisian. Omongannya sangat meyakinkan.

Lebih-lebih ketika telepon selulernya berdering. Sebelum mengangkat telepon, menurut seorang kawannya, Raden menyebut nama si penelepon: seorang jenderal aktif di lingkungan Trunojoyo--kode untuk Markas Besar Kepolisian RI yang terletak di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Pembicaraan via telepon tersebut tak berlangsung lama. Kata Raden, sang jenderal minta bertemu.

Sesumbar Raden tidak terbukti. Empat hari kemudian, Ahad dinihari pekan lalu, Direktorat Kriminal Khusus menangkapnya. Tim yang sama telah meringkus Harry dua hari sebelumnya di rumahnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Mereka ditahan di Polda Metro Jaya. Sejak itu pula akun TM2000Back, yang merupakan pengganti akun Triomacan2000, tak pernah mencuit lagi. (Baca: Raden Nuh TrioMacan Klaim Jadi Korban)

Baca laporan lengkapnya di majalah Tempo pekan ini.

TIM TEMPO




Baca juga:
Kontras Sarankan Kolom Agama Dihapus
'Penculik Bung Karno' Jadi Pahlawan Nasional
Baghdadi, Pemimpin ISIS, Terluka Parah
Keluarga 43 Mahasiswa Meksiko Tuntut Keadilan

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

16 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

18 jam lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

1 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

7 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

9 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

11 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya