Petugas keamanan dan pegawai sea wolrd saat memantau kondisi ikan di akuarium raksasa di Sea world Ancol, Jakarta, 1 Oktober 2014. Sea world terpaksa tutup karena masih terjadi sengketa kontrak perjanjian antara PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Sea World Indonesia. Tempo/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Hubungan Masyarakat Sea World Indonesia, Teddy Sukmawinata, mengatakan pihaknya bakal kembali melakukan mediasi dengan PT Pembangunan Jaya Ancol. Mediasi kali ini, kata dia, akan dilaksanakan untuk mencari hasil final kesepakatan kerja sama. "Masih dicari waktunya. Kami harap bisa langsung bertemu dengan Pak Gatot Setyowaluyo (Direktur Utama Ancol)," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 11 November 2014. (Baca: Ancol Resmi Tutup Sea World)
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Jakarta Utara memfasilitasi mediasi antara Sea World dan Ancol. Namun,hingga saat ini tak kunjung ada titik temu. (Baca:Disegel, Sea World Kehilangan Ribuan Pengunjung)
Pada mediasi berikutnya, Sea World berjanji akan menawarkan royalti yang lebih besar dibanding kontrak sebelumnya. Ancol sempat mempermasalahkan penawaran royalti Sea World yang turun dibanding kontrak yang lalu. Namun, ia menolak menyebutkan besaran pastinya. "Nanti saja, ini masih dalam ranah internal. Akan kami sampaikan langsung ke Pak Gatot," ujarnya. (Baca:DPRD DKI Mau Damaikan Ancol dan Sea World)