Arus lalu lintas di kawasan Bundaran HI jelang pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah, Pilot: Dika Fernando, Co-pilot: Taufik
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Google Inc. dan aplikasi Waze untuk membuat Jakarta menjadi smart city. Google dan Waze akan menggunakan data arus lalu lintas yang dimiliki Dinas Perhubungan untuk ditampilkan kepada pengguna kedua aplikasi.
Akbar menuturkan DKI akan memberikan data kecepatan kendaraan bermotor dan arus lalu lintas di setiap ruas jalan kepada kedua perusahaan. Data tersebut akan digabung dengan laporan yang disampaikan masyarakat. Warga dapat menggunakan data yang sudah diolah untuk memantau kondisi lalu lintas di Jakarta.
Saat yang sama, Connected Citizens Program Manager dari Google, Paige Fitzgerald, mengatakan Jakarta merupakan salah satu dari sepuluh kota pertama yang diajak bekerja sama. Beberapa kota lainnya yakni Rio de Janeiro, Barcelona, Tel Aviv, San Jose, serta beberapa kota di Amerika Serikat.
Menurut Fitzgerald, Pemerintah Provinsi DKI dapat memanfaatkan sistem yang mereka bangun untuk merespons laporan dan keluhan warga. Ia berujar, ide kerja sama ini bermula untuk menghubungkan arus komunikasi masyarakat dengan pemerintah dan menyediakan data yang bisa diakses keduanya. "Pemerintah dan warga bisa berkomunkasi langsung," tutunya.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan kerja sama ini bisa menggantikan program Intelligent Transport System (ITS) yang membutuhkan anggaran besar. ITS, ujar Ahok, semula berfungsi mengintegrasikan pengguna jalan, sistem transportasi, dan kendaraan melalui sistem informasi. Namun sistem tersebut tak berjalan optimal hingga sekarang. "Kalau kerja sama dengan Google ini, gratis," tutur Ahok.