Petugas mengidentifikasi mayat perempuan yang berada di dalam mobil di area parkir terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 November 2014. Kejadian tersebut menghebohkan para pengunjung bandara dan petugas kepoliian masih menyelidiki penyebab kematian tersebut. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah kasus pembunuhan Sri Wahyuningsih terkuak, banyak orang dekatnya tidak percaya jika pelakunya adalah Jean Alter Hulisea. Sebab, lelaki 31 tahun itu dikenal sangat dekat dengan Sri. Bahkan mereka mendengar kabar bahwa Sri sudah menikah siri dengan Jean pada 8 November 2014.
Namun kabar pernikahan Sri dan Jean itu dibantah oleh Kepala Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar C.H. Pattopoi. "Mereka berdua berteman saja. Anak-anak dan keluarganya sudah tahu," ujar Pattopoi, Selasa, 25 November 2014.
Dari hasil pemeriksaan diketahui Sri dan Jean telah berteman selama satu tahun. "Mereka berkenalan di Kemang," ujar Pattopoi. Waktu itu, Sri dan Jean sama-sama bekerja di Kemang. Belakangan, hubungan Sri dengan Jean memang semakin dekat.
Saat diperiksa penyidik, Jean mengaku membunuh Sri karena kesal. Alasannya, Sri memaki-maki Jean dengan kata-kata kotor dan menuduh Jean berselingkuh. Pertengkaran mereka memuncak saat berada di Taman Gajah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 15 November 2014. (Baca: Jean Alter Tak Bunuh Sri di Bandara Soekarno-Hatta)
Saat itu Sri menampar Jean. Lelaki tersebut tidak bisa mengendalikan diri dan mencekik korban hingga tewas. Mayat Sri kemudian diletakkan di dalam mobil yang ditinggal di area parkir Terminal 2 D1 Bandara Soekarno-Hatta. Mayat Jean ditemukan empat hari kemudian dalam kondisi membengkak dan busuk. (Baca: Mayat Wanita di Bandara Ternyata Ibu Rumah Tangga)
