TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memangkas jumlah kegiatan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2015. Dari 54 ribu kegiatan dalam APBD 2014, kini yang diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hanya sekitar 20 ribu kegiatan.
"Sesuai dengan keinginan Gubernur, kami buang kegiatan yang tidak perlu," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleonro saat dihubungi, Ahad, 21 Desember 2014. (Baca: Ahok Bangun LRT Kebayoran-Kelapa Gading)
Andi mengatakan ada beberapa kegiatan yang dianggap Ahok tidak perlu dan mesti dibuang. Di antaranya kegiatan untuk sosialisasi, koordinasi, perjalanan luar negeri, uang kepanitiaan, honorarium kegiatan, dan lainnya. "Pokoknya kegiatan yang tidak dibutuhkan masyarakat," ujarnya. (Baca: Ahok Mencak-mencak di Balai Kota, Apa Sebabnya?)
Andi mencotohkan anggaran honorarium dalam APBD 2014 mencapai Rp 2,3 triliun. Dalam RAPBD 2015, anggaran tersebut tidak ada. Selain itu anggaran tiap kegiatan milik satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang kurang strategis dipangkas sampai 50 persen. (Baca: Alasan Ahok Minta Rapat dengan DPRD Direkam)
Contoh lainnya adalah anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Dinas Pariwisata mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun pada RAPBD 2015. Namun Ahok menolak jenis kegiatan dan jumlahnya. Akhirnya Dinas Pariwisata hanya menerima uang sebesar Rp 650 miliar untuk tahun depan. (Baca: Mengapa Ahok Emoh Pakai Swasta untuk Keruk Sungai?)
Andi mengatakan pemangkasan jumlah kegiatan agar hemat anggaran. Selain itu dana honorarium serta anggaran dinas yang dipotong dialihkan ke kegiatan yang lebih penting, misalnya penanggulangan banjir, mengatasi kemacetan, membangun rumah susun, dan penerangan jalan umum. "Kalau Dinas Pekerjaan Umum minta dana banyak kami kasih," kata Andi. (Baca: Ahok: Bicara Saya Sering Off Side, Jokowi...)
ERWAN HERMAWAN
Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Pembatasan Motor | Kasus Munir | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Soal Lapindo, Ruhut: Ical Bisa Ditertawakan Kodok
Priyo Budi Diam-diam ke Rumah Akbar Tandjung
Ucapan Natal, Yenny Wahid: Jokowi Jangan Dengar FPI
Ahok Mencak-mencak di Balai Kota, Apa Sebabnya?
Berita terkait
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
1 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
3 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda
6 hari lalu
Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.
Baca Selengkapnya63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
17 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?
22 hari lalu
Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
33 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
33 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
47 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
50 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca SelengkapnyaJika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada
51 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?
Baca Selengkapnya