Polisi Tangkap Guru Ngaji Pengganda Uang  

Reporter

Minggu, 4 Januari 2015 11:39 WIB

Kepolisian Resor Madiun merilis kasus penipuan dengan modus penggandaan uang, Selasa (13/3). TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Tangerang - Polisi menangkap YD, 40 tahun, karena kasus penipuan. Pria yang dikenal sebagai guru ngaji di Desa Pangkalan Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten itu mengaku bisa menggandakan uang. (Dukun Jagal Pengganda Uang dari Lereng Sumbing)

Korban, beberapa orang yang berguru kepadanya, melapor kepada polisi setelah merugi ratusan juta rupiah. Kepala Polres Kota Tangerang, Komisaris Besar Irfing Jaya, mengungkapkan hal itu kepada Tempo, Ahad, 4 Januari 2015. Kasus YD kini ditangani Polsek Teluk Naga.

Menurut Kepala Polsek Teluk Naga, Ajun Komisaris Hadi Wiyono, YD diamankan dari rumahnya tanpa perlawanan, beberapa hari lalu.

Hadi menjelaskan modus penipuan YD, dengan berdalih bisa menggandakan uang yang dikumpulkan dari para korban yang sedang berguru kepadanya. "Kami menerima laporan sejumlah korban yang telah menyetor uang bervariasi kepada YD. Jumlah total dari empat korban Rp 179,5 juta," kata Hadi.

Keempat korban yang telah melapor itu berinisial SF (27)dan LY (34) warga Kampung, Kalijaya. SF telah menyetorkan Rp 30 juta dan LY menyerahkan Rp 20 juta. Sedangkan TM (28) warga Kampung Melayu Barat memberikan Rp 64,5 juta, serta DDN (35) warga Kampung Besar tertipu Rp 65 juta.

"Awalnya mereka malu melapor, tapi kemudian sepakat beramai-ramai melapor karena merasa tertipu. Uangnya tidak bertambah malah hilang," kata Hadi.

Hadi mengatakan YD kepada korbannya mengatakan memiliki guru besar dari Garut, Jawa Barat. Para korban yang sedang menuntut ilmu kebatinan itu manut saja saat disebutkan bahwa ada mahar dalam setiap mencari ilmu. Nantinya setelah ilmu cukup didapat, para murid ini akan mendapat warisan.

"Tersangka menunjukkan kotak kayu berukuran 60 sentimetar yang dibungkus kertas dalam keadaan terkunci. Menurut YD, di kotak itu ada uang yang akan bertambah banyak jumlahnya. Namun untuk membukanya dia akan menunggu petunjuk guru besar Garut itu," kata Hadi.

Para korban pun manut, dan menyerahkan uangnya. YD mengatakan selain uangnya akan bertambah, dana setoran itu akan digunakan untuk menyantuni anak yatim dan membangun masjid. Korban makin tergiur, karena tersangka YD berjanji akan membelikan rumah dan mobil baru.

Namun sampai berbulan-bulan tidak ada kabar uang bertambah. Setelah sadar dan curiga, keempat korban melaporkan penipuan itu ke Polsek Teluk Naga.

"Tersangka masih dalam pemeriksaan penyidik. Kami akan kenakan pasal 378 KUHP tentang penipuan, ancaman hukumannya lima tahun penjara,"ujar Hadi.

Hadi mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya kepada seseorang dengan dalih apa pun bisa melipatgandakan uang.

AYU CIPTA

Berita Terpopuler:
Hujan Deras, Awas Pohon Tumbang di Daerah Ini
Ahok Janji Tukang Parkir Digaji Rp 4 Juta, Nyatanya...
Jalur Puncak Hujan Lebat dan Berkabut
Minuman Keras Oplosan Tewaskan 3 Warga Bekasi
Februari, Bayar Parkir di Jalan Sabang Pakai Kartu

Berita terkait

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

13 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

16 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

1 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

5 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

12 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

15 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

18 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

19 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

23 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

24 hari lalu

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.

Baca Selengkapnya