Inilah Penyebab Banjir di Istana Presiden  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 9 Februari 2015 19:51 WIB

Jalan yang tergenang banjir di Depan Istana merdeka, Jakarta, 9 Februari 2015. Sistem drainase yang buruk disertai hujan deras menyebabkan sejumlah kawasan DKI Jakarta tergenang banjir. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras selama 12 jam lebih sejak Ahad kemarin membuat banjir muncul di beberapa titik di DKI Jakarta, tak terkecuali Istana Negara. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Agus Priyono mengatakan banjir di Istana terjadi karena pemadaman listrik yang dilakukan PLN untuk mengamankan gardu Pluit.

"Gardu di Pluit Karang terendam sehingga harus diamankan. Itu berdampak pada putusnya pasokan listrik untuk pompa Pluit," kata Agus kepada Tempo, Senin, 9 Februari 2015. "Akibatnya, Kali Abdul Muis meluap ke jalan di kawasan Istana Kepresidenan."

Agus menuturkan sebetulnya tak ada masalah pada pompa yang berada di Istana. Pembuangan pada pompa di Istana, kata dia, berada di Kali Abdul Muis yang dialirkan lagi menuju Waduk Pluit. "PLN sudah minta maaf dan menjamin pasokan listrik stabil besok," kata Agus.

Di Pluit, kata Agus, ada genset yang dioperasikan dalam keadaan darurat supaya pompa tetap dapat berjalan. "Tapi kemampuan genset terbatas dan tak semua bisa dinyalakan," katanya. Akibatnya, banjir tak terbendung saat hari beranjak siang di Istana.

Hujan deras tanpa henti lebih dari 12 jam juga membuat pompa air di beberapa titik kewalahan. Di area Thamrin, misalnya, ada tiga titik pompa air dengan sebelas unit pompa yang tak sanggup mengontrol laju air. "Kami akan meningkatkan kapasitas pompa di Gedung Jaya, Menara Topas, dan Mapalus," ujarnya.

Di daerah Sunter, hujan deras selama lebih dari 12 jam ditambah rob membuat banjir di kawasan Yos Sudarso dan Ahmad Yani. Tumpahan air di Utan Kayu, kata dia, juga tak dapat mengalir sehingga menggenangi kawasan Cempaka Putih. "Sunter ini, kan, langsung ke muara. Tak ada pompa pula di sana," katanya. "Jadi rob di Sunter ini yang menggenang sampai ke kawasan Cempaka Putih."

Banjir di kawasan Daan Mogot, menurut Agus, lebih parah lagi karena kawasan ini diapit tiga aliran sungai besar, yaitu Kali Angke, Kali Mookervart (Cengkareng Drain), dan Kali Kamal. Di muara tiga kali ini belum ada pompa sehingga limpasan air menggenangi wilayah Daan Mogot. "Penanganannya paling sulit untuk wilayah ini," katanya.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

13 hari lalu

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

15 hari lalu

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

18 hari lalu

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi semua warga yang mengikuti acara open house Jokowi.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

24 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

28 hari lalu

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

32 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

33 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Deretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN

44 hari lalu

Deretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN

Bangunan baru di Istana Negara IKN seperti rumah menteri dan istana wakil presiden mendapat kritik. Berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

44 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

50 hari lalu

Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

Geng-geng kriminal Haiti melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kantor pemerintah, termasuk Istana Kepresidenan

Baca Selengkapnya