TEMPO.CO, Bogor - Polisi masih memeriksa sejumlah orang yang diduga terlibat kericuhan di Masjid Az-zikra, Desa Cipambuan, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Rabu malam, 11 Februari 2015. Hingga saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. "Ada empat ormas yang diduga ikut terlibat dalam peristiwa semalam," kata Kepala Polisi Sektor Babakanmadang Komisaris Pahyuniati, Kamis, 12 Februari 2015.
Empat ormas itu adalah FBR, Forum Putra Putri Indonesia (FPPI), Forum Sejabodetabek, dan Aliansi Warga Cibinong. "Yang menjadi korlap kelompok massa tersebut, yakni Ibrahim Umar Al Hasbsyi, Heri, Bagus, dan Syarifudin," kata Pahyuni.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kericuhan itu berawal dari kedatangan puluhan orang yang berasal dari empat ormas tadi. Tujuan mereka untuk menanyakan pemasangan spanduk di pagar masjid. Adapun spanduk itu berisi tulisan, "Kami Warga Pemukiman Muslim Bukit Az-zikra Sentul MENOLAK PAHAM SYIAH".
Menurut Pahyuni, massa meminta pengurus masjid untuk menjelaskan maksud pemasangan spanduk itu. Namun karena keinginan mereka tidak mendapat tanggapan dari pengurus masjid, massa marah dan berusaha masuk ke dalam masjid.
Saat itulah terjadi bentrokan fisik antara massa dan petugas keamanan masjid. "Seorang petugas keamanan yang juga menjadi pengurus mesjid, atas nama Faisal, mendapat pukulan dan menderita luka di bibir," kata Pahyuni.
Polisi segera datang ke lokasi untuk menenangkan situasi. Namun tidak berapa lama muncul 50 orang santri Az-Zikra di bawah pimpinan ustad Syuhada yang berniat menghadapi massa. "Mereka akhirnya membubarkan diri setelah kami beri pengarahan," kata Pahyuni. Sedangkan untuk kelompok massa yang datang ke masjid ini dibawa ke Polres Bogor menggunakan dua truk dalmas, untuk dimintai keterangan.