Terungkap, Begini Kongkalikong Dana Siluman APBD DKI  

Reporter

Jumat, 27 Maret 2015 06:13 WIB

Ilustrasi unit UPS. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Akal-akalan untuk menggarong Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta Tahun 2014 makin terkuak lebar. Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan kongkalikong antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), distributor, peserta, dan pemenang lelang dalam hal penetapan harga perkiraan sendiri (HPS), penawaran harga, dan penetapan pemenang lelang.

Dalam penetapan lelang, PPK menggunakan harga distributor yang justru menjadi pemasok dan pemenang lelang. Misalnya dalam pengadaan uninterruptible power supply (UPS) sebanyak 49 unit untuk beberapa sekolah di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

PPK menetapkan HPS hanya berdasarkan harga dari tiga perusahaan distributor. Perusahaan itu adalah PT Istana Multi Media dengan merek Philotea/120 kvA, PT Duta Cipta Artha dengan merek Kehua Tech/FR, dan PT Offistarindo Adhiprima dengan merek AEC/ALP. Tiga distributor ini juga pemasok dan pemberi surat dukungan bagi perusahaan peserta dan pemenang tender lainnya.

Pengurus Badan Pekerja ICW Firdaus Ilyas mengatakan pemenang lelang tidak memiliki kualifikasi untuk pekerjaan pengadaan buku, UPS, printer 3D, dan scanner. "Perusahaan-perusahaan itu tidak memiliki rekam jejak dalam pengadaan barang. Namun, panitia lelang justru meloloskan sebagai pemenang di Jakarta," kata Firdaus, Kamis, 26 Maret 2015.

Misalnya, dalam kasus dugaan korupsi UPS, PT Frislianmar Masyur Mandiri belum memiliki pengalaman dalam pengadaan UPS dan alat sejenis. Perusahaan ini hanya pernah menjadi penyedia untuk pengadaan maintenance, spareparts, material, dan peralatan sarana bantuan navigasi pelayaran di Kementerian Perhubungan 2014.

Anggota Badan Pekerja ICW lainnya, Febri Hendri, mengatakan Alex Usman (ketika itu menjadi Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat) diduga mengarahkan spesifikasi barang pada perusahaan tertentu.

Menurut Febri, spesifikasi barang yang dibuat Alex selaku PPK dalam pengadaan UPS, printer 3D, dan scanner mengacu pada spesifikasi barang dari pabrik atau pemasok tertentu. UPS mengacu pada spesifikasi dari Tiongkok dan Taiwan.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

16 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

19 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

21 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

24 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

24 hari lalu

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.

Baca Selengkapnya

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

25 hari lalu

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

ICW meminta Kejaksaan Agung tak hanya mengejar pelaku secara personal, tapi korporasi dalam kasus korupsi di kawasan IUP PT Timah.

Baca Selengkapnya