4 Modus Pemborosan Anggaran versi Wagub DKI  

Reporter

Rabu, 1 April 2015 21:23 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat melihat seekor ayam saat mengunjungi lokasi penampungan dan pemotongan ayam di wilayah Pisangan, Jakarta Timur, Selasa 20 Januari 2015. Kunjungan tersebut untuk melihat bentuk rumah potong ayam yang berada di tengah pemukiman warga dan wagub berencana membangun pasar induk ayam yang mampu menampung 1 juta ekor ayam per hari di Jakarta Timur. TEMPO/Dasril

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Unit Kerja Perangkat Daerah tidak melakukan pemborosan anggaran dengan pengadaan barang dan jasa yang tak masuk akal. Ia mencermati ada empat modus pemborosan anggaran yang kerap dipakai.

"Saya ingin Peraturan Gubernur (Pergub Nomor 138 Tahun 2015 Tentang APBD DKI Jakarta 2015) ini terserap maksimal dan efektif," kata dia dalam pidato pembukaan musyawarah perencanaan pembangunan Jakarta Barat, Rabu 1 April 2015.

Modus pertama, kata dia, adalah pengadaan barang yang sudah terencana dan sudah disetujui namun tak ada realisasinya. "Ini yang paling bahaya dan paling vulgar," kata dia. Dalam praktek ini, kata dia, ditemui kegiatan-kegiatan yang dananya sudah dicairkan namun setelah ditelusuri, kegiatan atau barang yang dimaksud tidak ada.

Kedua, program ada (bukan fiktif) tetapi memainkan volume atau harga. "Realisasinya itu volumenya dikurangi atau harga satuan yang dimark-up," kata dia. Akibatnya pemerintah terkesan menghamburkan uang dan menyiksa rakyat. Ia mencontohkan proyek rehabilitasi jalan yang terus ada karena volume yang sengaja dikurangi supaya pengadaan perbaikan jalan selalu ada setiap tahun.

Ketiga, kata dia, tidak ada dalam usulan tetapi muncul belakangan dan tidak diperlukan masyarakat. Ia lalu mencontohkan kejadian saat ia hanya meminta dua sepeda motor tetapi yang datang lima sepeda motor.

Atau ketika ia meminta treadmill namun rusak, dikembalikan dan diganti dengan sangat cepat. "Alasannya banyak. Ini kan menjadi pertanyaan untuk apa punya treadmill dan motor banyak yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan masyarakat," kata dia.

Keempat, kata dia, pengadaan barang dan jasa yang spesifikasi terlalu tinggi. Dia menuturkan terkejut saat mengetahui ada alokasi anggaran miliaran rupiah guna membeli lemari buku anti jamur untuk sekolah-sekolah di DKI Jakarta. Contoh lainnya, pembangunan terminal transit yang terlalu mewah, dilengkapi dengan lift dan Air Conditioner. "Penting sih iya, tetapi kan tidak terlalu prioritas, tidak tepat sasaran dan lagi untuk apa gitu loh," kata dia.

Djarot mengatakan ingin memulai babak baru penganggaran yang lebih maksimal. "Jika perencanaan serampangan maka banyak anggaran tak terserap maksimal terutama belanja langsung," kata dia. Ia mencontohkan serapan anggaran tahun kemarin yang hanya sebesar 59 persen. Ia juga mengatakan tak ingin pemborosan di tahun-tahun sebelumnya terulang. "Jangan sampai kita sama kayak keledai, malah lebih pinter keledai," kata dia.

DINI PRAMITA

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

37 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

43 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya