TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Thalib Abbas, 70 tahun, yang menjadi korban penculikan, dikenal sebagai orang yang ramah. Dia juga rajin untuk salat subuh di Masjid Nurul Islam yang berada di dekat kediamannya, perumahan De'Hill Nomor B-10, Jalan Camat Gabun II, RT4 RW 8, Kelurahan Lengteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Orangnya baik, jarang keluar dengan kendaraan sendiri. Dia lebih suka pakai ojek," kata Ketua RT 4 RW 8, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Sapri, Senin, 20 April 2015.
Sugiman, satpam perumahan De'Hill, mengatakan sejak dua tahun lalu Abah-sapaan Thalib Abbas-tinggal di perumahan itu. Abah sering didatangi tamu sehingga satpam jarang memeriksa identitas tamu-tamu Abah itu.
Pada 15 April lalu, ada satu mobil Toyota Avanza mencari Abah. Saat itu satpam yang bertugas adalah Husin, rekan Sugiman. Husin tidak memiliki kecurigaan apa pun dan membiarkan tamu itu masuk. "Besoknya baru tahu kalau Abah diculik," kata Sugiman.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto mengatakan, pelaku mengirimkan foto Thalib dalam kondisi babak belur kepada keluarga. Selanjutnya pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp 400 juta.
Menurut penyidik, saat ini korban sudah ditemukan di Bogor dalam kondisi selamat. Ada enam orang ditangkap yang diduga sebagai pelaku penculikan. Heru membenarkan hal itu tapi belum bersedia memberikan keterangan rinci.
IMAM HAMDI
Berita terkait
Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat
13 jam lalu
Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.
Baca SelengkapnyaBendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain
15 jam lalu
Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.
Baca SelengkapnyaKejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain
22 jam lalu
Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.
Baca SelengkapnyaKronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar
1 hari lalu
Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
2 hari lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaKejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi
3 hari lalu
Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.
Baca SelengkapnyaBerkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum
7 hari lalu
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaIM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri
8 hari lalu
Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis
11 hari lalu
Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
11 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca Selengkapnya