Edi Syahputra TrioMacan Divonis 1,5 Tahun Penjara

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 23 April 2015 06:53 WIB

Sidang perdana Administrator @TrioMacan2000, Raden Nuh, Edi Syahputra, dan Hari Koeshardjono di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 23 Maret 2015. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis penjara 1,5 tahun kepada Edi Syahputra, salah satu administrator akun @triomacan2000. Majelis hakim menyatakan Edi terbukti melakukan tindak pidana penadahan. "Terdakwa divonis 1,5 tahun," kata Humas PN Jakarta Selatan Made Sutisna kepada Tempo Rabu 22 April 2015.

Sebelumnya, jaksa mendakwa Edi atas tindak pidana pemerasan, pengancaman, pencemaran nama baik dan penadahan. Edi dituntut hukuman 2,5 tahun penjara.

Namun, majelis hakim memutuskan Edi terbukti bersalah terkait Pasal 480 KUHP tentang pidana penadahan hasil kejahatan. Selain dipenjara, Edi diminta mengembalikan uang penadahan yang menjadi barang bukti sebesar Rp 49 juta.

Terkait vonis itu, Pengacara Edi, Haris Aritonang mengatakan masih pikir-pikir. "Tergantung klien kami akan banding atau tidak," kata dia.

Dia mengatakan akan mendiskusikan langkah hukum lebih lanjut bersama Edi. "Kami punya waktu seminggu," ujarnya. Pada dasarnya, pihaknya menghargai putusan hakim yang memvonis Edi bersalah. "Kami hargai putusan hakim."

Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Edi juga masih menghadapi perkara serupa yang dibuat dalam berkas terpisah. Jaksa juga mendakwa Edi melakukan pemerasan bersama rekannya Raden Nuh dan Harry Koesharjono. Tahapan sidang kasus pemerasan ini masih dalam proses pemeriksaan saksi.

Pada perkara pemerasan ini, Edi, Raden Nuh, dan Harry Koesharjono dijerat ‎dengan Pasal 45 juncto Pasal 29 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pasal 369 KUHP, Pasal 378 KUHP dan Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pindana Pencucian Uang.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

12 jam lalu

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

Penyidik Kejati Bali telah memeriksa dua saksi kasus dugaan pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

16 jam lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

1 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

2 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

2 hari lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

3 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

4 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

5 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

9 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya