BPOM Sita Alat dan Kendaraan Pabrik Tahu Berformalin
Editor
Ali Anwar
Kamis, 23 April 2015 18:54 WIB
TEMPO.CO, Depok - Kepala Pusat Penyidikan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Hendri Siswadi mengatakan pabrik tahu berformalin di Jalan Kampung Sawah, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang digerebek sudah tidak beroperasi lagi. Bahkan beberapa peralatannya telah disita.
"Peralatan untuk mengolah tahu sampai kendaraan operasional pabrik telah disita. Sudah dipasang police line juga," ujar Hendri, Kamis, 23 April 2015.
Berdasarkan surat tanda daftar industri, pabrik tahu tersebut memiliki beberapa peralatan utama, seperti 1 mesin penggiling, 2 mesin sedot adonan, 1 mesin sedot santan, 2 mesin peras, 2 mikser, dan 6 tong stainless.
Dia menjelaskan, pemilik pabrik itu bernama Sadino, warga Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Usaha pabriknya telah mengantongi tanda daftar industri dari Badan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Bogor. TDI tersebut berlaku sejak 2012 hingga 2017.
Saat ini, tutur dia, pihaknya juga telah menginvestigasi jalur distribusi formalin yang dimiliki pabrik tahu tersebut. Sebab, pengelola Sarnayo hanya menjelaskan bahwa formalin tersebut dikirim seseorang yang dipesannya lewat telepon. "Membelinya tanpa kuitansi lewat distribusi ilegal," ucapnya.
Saat dilakukan penggerebekan, kata dia, pengantar formalin tersebut sedang berada di pabrik tahu. Tapi, begitu tahu ada penggerebekan, orang tersebut lari. "Formalin ini hanya diantar. Tapi kami akan selidiki jalur distribusinya. Kami pernah menggerebek penjual formalin di Tangerang. Tapi belum bisa dipastikan dari mana formalin ini," ujarnya.
Dia menuturkan bakal terus melakukan operasi makanan yang mengandung zat berbahaya. Sebab, banyak makanan berbahaya yang ada di sekitar masyarakat dan terjual tanpa pengawasan. "Kami juga akan segera berkoordinasi dengan pemda untuk melakukan pengawasan ini," ucapnya.
Hendri mengatakan operasi ke sejumlah pasar masih akan tetap dilakukan untuk menjaring makanan yang mengandung bahan baku berbahaya. "Kami ingin mengingatkan para produsen tahu agar segera menghindari pembuatan tahu menggunakan bahan formalin. Bahkan koperasi pembuat tahu seperti Kopti saja tidak menggunakan formalin sebagai bahan mengolah tahu," ujarnya.
IMAM HAMDI