TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengungkap jaringan prostitusi online di apartemen Kalibata City, Sabtu, 25 April 2015. Polisi menangkap seorang muncikari dan enam perempuan, seorang di antaranya sedang hamil.
Operasi itu membongkar promosi bisnis prostitusi yang sering ditawarkan kepada penghuni apartemen tersebut. Octavia Tyas, 27 tahun, salah satu penghuni Kalibata City, mengaku sering menemukan selebaran jasa pijat dan spa di bawah pintu kamarnya. "Itu menyebalkan sekali," katanya kepada Tempo, Minggu, 26 April 2015.
Menurut Octavia, ukuran selebaran itu sebesar kartu nama dengan bahan art paper. Desainnya pun dibuat penuh warna dan menarik. "Dalam seminggu, setidaknya sekali hingga dua kali ada selebaran itu di bawah pintu," ucapnya. Octavia juga menjamin bahwa penghuni lain juga mengalami hal yang sama dengannya.
Octavia memprediksi maraknya promosi pijat plus di Kalibata City karena adanya kebijakan pemberian master access card. Pemegang kartu ini bisa masuk dan naik ke belasan tower di Kalibata City.
Pemberian kartu ini, tutur dia, berdasarkan peraturan pengelola. Pemegangnya kebanyakan pedagang air mineral, gas, laundry, dan makanan. "Yang bisa memasukkan selebaran itu pasti pemegang master access," katanya. Dia mengaku sudah beberapa kali mengeluh pada satpam yang berjaga di tower-nya. Sebab, selebaran itu amat mengganggu dan mengotori kamarnya. Tapi satpam tak berkutik. "Tak mungkin pengunjung tower ditanya dan diperiksa tiap kali masuk," ujarnya.