Seluk Beluk Pelacur Top: Dipesan dari Malaysia sampai AS

Reporter

Senin, 11 Mei 2015 06:05 WIB

Ilustrasi pelacuran / prostitusi. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO , Jakarta: Polisi akan meminta keterangan dari para pekerja seks kelas atas yang diorganisasi Robby Abbas, 32 tahun, pekan ini. Lelaki yang diketahui sebagai muncikari tersebut ditangkap petugas saat berpura-pura bertransaksi di sebuah hotel di Jakarta Selatan pada Jumat malam pekan lalu.



“Pemeriksaannya Rabu atau Kamis besok,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru, 10 Mei 2015.



Dia megatakan, sebanyak 200 nama perempuan yang diduga bekerja sebagai pekerja seks komersial alias PSK yang tersimpan di dalam grup BlackBerry Messenger pada telepon seluler Robby. Mereka adakah sosok yang sudah diketahui publik, dari artis, model, sampai mahasiswa.



Robby pantang bersepakat secara online, melainkan langsung bertatap muka. Di situlah Robby menilai kelayakan dan kemampuan calon pelanggannya. Jika cocok, Robby akan meminta uang muka sebesar 30 persen. Lelaki yang telah bergelut selama tiga tahun di bisnis pemuas syahwat ini selalu tiba di lokasi pertemuan klien dengan anak buahnya, dua jam sebelum transaksi. Dalam sehari, Robby bisa menjual jasa kepada dua atau tiga lelaki hidung belang. Untuk satu kali pertemuan, dia mendapat bagian 30 persen dari tarif Rp 80-100 juta.



Sebelumnya, Kepala Polres Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Adiningrat mengatakan Robby juga melayani tawaran wanita panggilan untuk dibawa ke luar Indonesia. "Kalau ke luar negeri harga Rp 80-200 juta ditambah tiket dan hotel," kata Wahyu. Dari pengakuan tersangka, transaksi pemesanan ini sampai ke Boston, Kuala Lumpur, Bangkok. Adapun pemakaian jasa wanita panggilan dalam negeri banyak dilakukan di Bali, Jakarta, dan Surabaya. "Ada 200 orang wanita panggilan yang dia tawarkan," kata Wahyu.



Advertising
Advertising

Robby menawarkan wanita melalui alat komunikasinya. Ia diketahui tidak menawarkan para wanita melalui Internet atau situs online tertentu. Robby hanya bekerja sendiri dan tidak memiliki pekerjaan utama lainnya. "Kalau profesi khusus tidak ada karena dengan pekerjaan ini saja ia sudah sibuk. Pesanannya sehari sudah banyak," kata Wahyu.



DIMAS SIREGAR | MAYA NAWANGWULAN | RINI KUSTIANI

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya