Germo Robby Bilang Pelanggannya Pejabat: Ini Reaksi Polisi
Editor
Untung Widyanto koran
Selasa, 12 Mei 2015 05:20 WIB
TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso menyatakan, Bareskrim akan ikut membantu Polres Jakarta Selatan mengungkap kasus prostitusi dengan germo Robby Abbas.
Menurutnya, Bareskrim akan membantu Polres dengan menyerahkan peralatan canggih yang bisa memudahkan tugas kepolisian. "Tapi alatnya tidak bisa disebutkan, dan posisi kami hanya mem-back up saja," kata dia usai mendatangi Polres Jakarta Selatan, Senin, 11 Mei 2015.
Budi menyatakan dukungan agar Polres membongkar seluruh jaringan prostitusi tersebut. Dia tidak menampik jika kasus yang menjerat Robby memiliki keterlibatan dengan sejumlah pejabat teras. Jenderal bintang tiga itu juga tidak menutup kemungkinan jika petinggi institusi kepolisian juga pernah menggunakan jasa Robby yang menjajakan artis atau model papan atas.
"Tapi tidak bisa main tuduh begitu saja, semua kan bisa saja terjadi," ujar dia. Dia pun berjanji tidak akan melindungi anggota atau petinggi polisi jika memang pernah masuk memanfaatkan jasa prostitusi Robby. "Pokoknya kalau memang melanggar aturan ya harus ditindak," kata dia.
Budi menyatakan jika bantuan yang diberikan Bareskrim tidak terkait kasus yang diduga melibatkan tokoh di dunia hiburan. Dia menegaskan jika bantuan yang diberikan Bareskrim merupakan sesuatu yang wajar. "Bahkan polsek-polsek di pelosok daerah juga pasti kami bantu," ujar dia.
Perihal dugaan ketertibatan pejabat di Indonesia, Budi menyatakan masih menunggu perkembangan penyelidikan polisi. Sebab menurut dia, pernyataan dari tersangka tidak bisa begitu saja dijadikan sebagai barang bukti yang kuat. Hal itu karena pengakuan tersangka belum menjadi alat bukti yang pasti.
"Kalau kata-kata saja belum bisa diyakini sepenuhnya," ujar dia. Budi pun menegaskan jika Bareskrim menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada Polres Jakarta Selatan.
Sementara itu Kepala Polres Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat menyatakan, kasus prostitusi yang melibatkan Robby diduga memiliki jaringan tersendiri. Jaringan itu diduga memang kelompok khusus yang menawarkan jasa-jasa prostitusi dari kalangan pesohor dunia hiburan. "Masih akan didalami karena mungkin saja ada jaringan," kata dia.
Namun dia menolak berkomentar banyak soal kemungkinan jaringan tersebut. Polisi saat ini masih memeriksa tersangka dan baru akan memanggil saksi untuk memperkuat penyelidikan tersebut. "Kalau sekarang belum ada informasi yang signifikan," kata dia.
Terkait bantuan yang diberikan Bareskrim, Wahyu menyatakan teknologi dari Bareskrim bakal memudahkan penyelidikan polisi. Namun dia juga menolak menjelaskan teknologi maupun alat yang diberikan Bareskrim. "Kalau dijelaskan nanti bisa diketahui penjahat dong," ujar dia.
Robby sebelumnya diciduk polisi di sebuah hotel mewah di Jakarta Selatan, Jumat, 8 Mei 2015, lalu. Dia ditangkap bersama artis seksi berinisial AA yang baru saja melayani pelanggannya. Keduanya pun langsung digiring ke Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa. Robbie mengatakan tak tahu pekerjaan persis pelanggannya. Yang jelas, "Saya cuma tahu mereka pengusaha dan pejabat saja."
Robby akhirnya ditetapkan sebagai tersangka kasus permucikarian sesuai Pasal 296 KUHP. Dia terancam hukuman 1 tahun penjara akibat perbuatannya. Sedangkan AA sudah dibebaskan polisi dan cuma berstatus saksi.
DIMAS SIREGAR
VIDEO PENGAKUAN ROBBY ABBAS: Wow! Artis Anak Buah Robby Termahal Rp 200 Juta