TEMPO.CO, Jakarta - Wahyudi, polisi berpangkat brigadir, bunuh diri setelah terlibat pertengkaran dengan kekasihnya. Kejadian ini berlangsung pada Jumat, 15 Mei 2015, sekitar pukul 23.30.
"Lokasi kejadian ada di rumah pacarnya di perumahan Citra Dua," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kalideres Jakarta Barat Ajun Komisaris Khoiri kepada Tempo, Sabtu, 16 Mei 2015.
Insiden ini bermula ketika Wahyudi, yang bertugas di Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Pusat, mengunjungi rumah kontrakan kekasihnya, Dewi Ayu Puspitasari, pada Kamis, 14 Mei 2015, pukul 14.00. Wahyudi datang dengan mengendarai Toyota Avanza silver bernomor polisi B-1884-TRE. Ia kemudian pergi dan kembali lagi keesokan harinya pukul 23.00.
Tak lama setelah datang, Wahyudi terlibat adu mulut dengan Dewi. Wahyudi lalu mengarahkan pistol ke pelipisnya.
Polisi menemukan sebutir peluru di kepala Wahyudi yang datang dari arah kiri. Menurut keterangan Dewi kepada polisi, Wahyudi kerap mengarahkan pistol ke kepala sendiri setiap kali terjadi pertengkaran.
Wahyudi ditemukan tergeletak di lantai dua rumah kontrakan itu dengan kaus merah dan celana pendek. Di samping kiri dekat kakinya ditemukan senjata api revolver. Sedangkan di dekat kepalanya ditemukan satu proyektil penyok.
Adapun saksi lain yang mengetahui peristiwa tersebut yakni Davi Rioder Putra, 22 tahun, dan Djodi Ridder Putra, 19 tahun. Keduanya adalah adik kandung Dewi. Kapolsek Kalideres Komisaris Dermawan Karosekali membenarkan adanya kejadian ini. Tapi ia enggan memberikan keterangan lantaran kasus ini melibatkan anggota kepolisian.
