TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI menyiagakan ribuan personelnya untuk menjamin keamanan Jakarta pada Hari Kebangkitan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 20 Mei.
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono menyatakan total 7.610 aparat keamanan dikerahkan untuk menjamin ketertiban dan keamanan Ibu Kota. "Itu personel gabungan dari polisi, TNI, dan Pemprov DKI," katanya di Markas Polda Metro Jaya, Selasa, 19 Mei 2015.
Rencananya, peringatan Hari Kebangkitan Nasional besok akan diwarnai unjuk rasa dari berbagai kelompok mahasiswa. Berdasarkan laporan yang diterima Polda Metro Jaya, sebanyak 107 elemen mahasiswa bakal menggelar unjuk rasa besok. "Karena itu, Polri wajib mengamankan unjuk rasa agar ketertiban bisa tetap terjaga," katanya.
Unggung mengatakan Polda akan mengerahkan 3.250 personelnya. Sedangkan kepolisian resor mengerahkan 2.200 polisi. Dari unsur TNI ada 300 personel, sedangkan Satuan Polisi Pamong Praja mengirim 230 personel. "Selain itu, Mabes Polri mengerahkan personel tambahan sebanyak 1.500 orang," katanya.
Ihwal peserta unjuk rasa, Unggung mengatakan sekitar 2.000 orang dari ratusan kelompok massa akan turun ke jalan esok hari. Menurut Unggung, demonstrasi sudah dilakukan sejak 18 Mei lalu dan direncanakan berakhir pada 21 Mei mendatang. Namun acara puncak unjuk rasa bakal dilangsungkan pada Hari Kebangkitan Nasional.
"Hari ini ada yang demo juga di Cikini, dan kalau tanggal 21 itu di kawasan kampus, seperti di Ciputat dan Depok," kata Unggung. Dia mengingatkan peserta unjuk rasa agar tidak berbuat rusuh. "Karena kami juga sudah menyampaikan langsung hal itu kepada perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia," katanya.
Unjuk rasa esok hari bakal dipusatkan di Bundaran Hotel Indonesia, Istana Negara, dan Kompleks Parlemen, Senayan. Polisi sudah menyiapkan rute pengalihan arus untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas. "Termasuk sistem buka-tutup yang mungkin diterapkan," ujar Unggung.
DIMAS SIREGAR
Berita terkait
50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa
15 Januari 2024
Pada 15 Januari 1974 atau 50 tahun lalu terjadi Peristiwa Malari, akronim dari Malapetaka Lima Belas Januari. Salah satu ikonik demonstrasi mahasiswa
Baca SelengkapnyaTuntutan Demonstrasi Mahasiswa 'September Hitam' di Gedung Sate: Soal Pulau Rempang dan Dago Elos
30 September 2023
Demonstrasi mahasiswa di Gedung Sate digelar untuk memperingati September Hitam dan menyoroti pelanggaran HAM di Dago Elos dan Pulau Rempang
Baca SelengkapnyaKunjungan Jokowi ke Bengkulu Bakal Disambut Aksi Demo HMI
20 Juli 2023
Dalam demo tersebut akan ada beberapa permasalahan yang disampaikan ke Jokowi mulai dari persoalan hukum, lingkungan hidup, hingga infrastruktur.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi Mahasiswa Warnai Penganugerahan Doktor Honoris Causa Moeldoko dari Unnes
22 Oktober 2022
Demontrasi mahasiswa mewarnai pemberian doktor honoris causa atau kehormatan kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di kampus Unnes.
Baca SelengkapnyaMahasiswa hingga Emak-Emak Demo Harga BBM Naik di Patung Kuda
15 September 2022
Sejumlah massa dari berbagai elemen seperti mahasiswa hingga ibu rumah tangga memadati kawasan Patung Kuda untuk berunjuk rasa menolak harga BBM naik
Baca SelengkapnyaSeribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRD Solo, Ada 3 Tuntutan Lain
8 September 2022
Seriuban mahasiswa berunjuk rasa di depan kantor DPRD Solo menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Baca SelengkapnyaJokowi Nonton Live Music Bareng Marcos Jr Usai Didemo BBM Naik
5 September 2022
Jokowi dan Marcos Jr tampak keluar dari dalam gedung Mal Sarinah dan duduk di anjungan lobi barat, yang langsung menghadap ke Jalan M.H. Thamrin.
Baca SelengkapnyaSweeping Mobil Plat Merah, 6 Pengunjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM Ditangkap Polisi
5 September 2022
Selain menangkap pengunjuk rasa, polisi juga menyita sejumlah barang, seperti ban bekas, bambu kayu, hingga bendera.
Baca SelengkapnyaTolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Blokade Sejumlah Titik Jalan di Makassar
5 September 2022
Mahasiswa menilai roda pemerintahan belum dijalankan dengan baik, tidak berorientasi terhadap kesejahteraan rakyat.
Baca Selengkapnya6 Terdakwa Tanggapi Kesaksian Ade Armando dalam Kasus Pengeroyokan
27 Juli 2022
Para terdakwa kasus pengeroyokan merespons kesaksian yang disampaikan Ade Armando sebagai saksi korban dalam persidangan di PN Jakarta Pusat
Baca Selengkapnya