Kronologis Penusukan Jopi di Venue Bar and Lounge Kemang

Reporter

Sabtu, 23 Mei 2015 17:41 WIB

Jopi Peranginangin. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mario Franklin Kossim, 35 tahun, saksi mata kasus pembunuhan Jopi Teguh Lasmana Perangin-Angin, akhirnya bersedia menjelaskan kronologi penusukan yang mengakibatkan tewasnya aktivis lingkungan itu.

Saat masuk ke Venue Bar and Lounge di Kemang, Jakarta Selatan, rombongan Jopi dan teman-temannya melihat sekelompok orang yang kemudian terlibat keributan. "Perawakannya tegap dan rambutnya cepak," katanya saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, Sabtu, 23 Mei 2015.

Mario mengatakan, begitu diskotek akan tutup, rombongannya bersama Jopi bergegas pulang. Sesaat sebelum pulang, sekelompok orang yang berperawakan tegap itu menghardik kelompok Jopi. "Mereka bilang, 'Finish, out, out' begitu ke teman kami bernama Amar," ujar Mario dengan suara serak.

Menurut Mario, rekannya yang dihardik sekelompok laki-laki itu menimpali bahwa mereka memang berencana pulang. Para lelaki itu pun masih tetap meracau dengan intonasi tinggi. "Kelihatannya agak mabuk," tuturnya.

Jopi kemudian menghampiri Amar untuk mencari tahu persoalan yang terjadi. Namun sekelompok orang itu justru tersulut emosinya begitu melihat keberadaan Jopi. Keributan pun akhirnya terjadi antara pelaku dan Jopi.

Teman dari dua kelompok berhasil melerai mereka. Saat berada di tempat parkir, Amar berusaha menenangkan pelaku yang makin emosi dan justru berusaha melepaskan pukulan. "Dia lalu buka tas dan ambil pisau sambil teriak, 'Saya ini tentara', begitu," dia menjelaskan.

Dalam keadaan emosi, pelaku masih berusaha mengejar Jopi yang juga sudah berada di area parkir mobil. Pelaku bersama teman-temannya kemudian mengejar Jopi dan mengeroyoknya tepat di depan Habibie Center. "Jopi juga teriak-teriak menanyakan salahnya sampai dikeroyok," ucapnya.

Tak berapa lama, Jopi pun tersungkur di depan Habibie Center. Mario kemudian membopong tubuh Jopi dan membawanya ke dalam mobil. "Waktu saya lihat ternyata baju saya sudah basah oleh darahnya, jadi langsung dilarikan ke RSPP dalam keadaan kritis," katanya.

Begitu tiba di RSPP, dokter menyatakan bahwa kondisi Jopi kritis karena luka pada bagian paru-paru menyebabkan perdarahan hebat. Selain itu, benda tajam yang ditusuk ke tubuh Jopi diduga kotor sehingga luka yang diderita menjadi infeksi.

Berbagai upaya yang dilakukan dokter gagal. Akhirnya, laki-laki 39 tahun itu dinyatakan meninggal pagi tadi sekitar pukul 06.00. "Kami juga sudah hubungi pamannya yang ada di Medan soal peristiwa ini," ujarnya.

DIMAS SIREGAR



Berita terkait

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

2 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

3 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

21 jam lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

22 jam lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

22 jam lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

22 jam lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

1 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

1 hari lalu

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

1 hari lalu

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

1 hari lalu

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap tubuh Inas, korban pembunuhan oleh Rahmat yang merupakan anak kandungnya.

Baca Selengkapnya