Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. ADEK BERRY/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui hingga kini baru sekitar 57 persen warga Jakarta menikmati air bersih. Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar warganya dapat menikmati air bersih. Salah satunya menggunakan teknologi terbaru dan termutakhir.
“Masih ada 47 persen orang yang tidak bisa mendapatkan air bersih. Pengolahan air limbah di ibu kota juga masih di bawah 5 persen," ujar Ahok saat acara Water Sanitation and City Forum and Exhibition 2015 yang digelar di Jakarta Convention Center, Rabu, 27 Mei 2015.
Seperti dilansir laman Berita Jakarta, pemerintah DKI telah melakukan sejumlah langkah, di antaranya pembuatan peraturan daerah (perda) yang menutup akses untuk pengambilan air tanah lewat sumur dalam.
Ahok berharap agar melalui pelaksanaan kegiatan ini dapat lahir teknologi termutakhir dan terkini dalam pengelolaan air. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, juga telah memiliki sistem 'gasifikasi', yakni teknologi pengolah sampah menjadi listrik dan air.
"Teknologi termutakhir dari Swiss ini akan dipakai di Waduk Pluit. Kami mau tambah di daerah Marunda dan Kapuk," kata Ahok.
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
20 jam lalu
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.