Kematian Akseyna UI Diungkap: Di Sini Saksi Kunci Berpindah  

Reporter

Selasa, 2 Juni 2015 07:25 WIB

Akseyna Ahad Dori. Facebook.com

TEMPO.CO, Depok - Universitas Indonesia berharap polisi bisa cepat mengungkap kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori, yang jenazahnya ditemukan di Danau Kenanga UI pada Maret lalu. Juru bicara UI, Rifelly Dwi Astuti, mengatakan pihaknya telah menyerahkan seluruh proses penyidikan kepada kepolisian.

Menurut Rifelly, UI telah bersikap kooperatif dengan memberikan data dan mengirim ahli untuk mengungkap kematian Akseyna, yang mengenakan tas berisi batu saat tubuhnya mengapung di danau. "Enggak bisa saya rinci mengenai data. Ihwal tenaga ahli, dari kedokteran forensik dan psikolog sudah diperbantukan," katanya, Senin malam, 1 Juni 2015.

Ihwal teman dekat Akseyna yang menemukan surat di tempat indekos Akseyna, Wisma Widya, Beji, Rifelly mengatakan mahasiswa bernama Jibril itu masih menjalani perkuliahan seperti biasa. Menurut Rifelly, Jibril meminta dipindahkan ke Asrama UI. "Sekarang sudah sebulan lebih di Asrama UI. Itu atas permintaan yang bersangkutan. Belum bisa ditentukan sampai kapan," ucapnya.

Rifelly berharap polisi bisa menemukan bukti hukum yang valid agar kasus ini cepat dituntaskan. "Hasilnya kami menyerahkan sepenuhnya kepada penyidikan kepolisian," ujarnya.

Saat ditanya perihal kematian Akseyna yang tidak wajar, Rifelly mengatakan masih menunggu hasil penyelidikan. "Kami tunggu saja hasilnya. Harapannya, semoga cepat selesai dengan baik. Kami tidak mau mengganggu penyelidikan polisi," ucapnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Murti mengatakan ada titik terang atas kejanggalan kasus kematian Akseyna, yang telah diselidiki selama dua bulan lebih itu. Menurut dia, mulai terkuak bahwa ada pihak lain yang terlibat dalam kematian Akseyna. "Polisi kini menggunakan skenario korban tewas tidak wajar karena sebab yang ditimbulkan orang lain," kata Khrisna seusai gelar perkara, Minggu, 31 Mei 2015.

Dugaan pembunuhan dalam kematian Akseyna ini diambil berdasarkan kesimpulan yang berasal dari bukti-bukti yang cukup kuat. Salah satunya hasil otopsi oleh Rumah Sakit Polri Kramat Jati yang menemukan banyak luka lebam di tubuh Akseyna.

Selain itu, dugaan bertambah kuat setelah grafolog American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi, mengungkap bahwa ada dua orang yang menulis surat yang ditemukan di kamar kos Akseyna. Deborah melihat tulisan pertama identik dengan tulisan almarhum, sementara sejumlah bagian tulisan tangan lainnya dan tanda tangan di surat itu dibuat orang lain.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

5 jam lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

10 jam lalu

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

Kasus anak bunuh ibu ini baru terungkap pada Selasa pagi, ketika Rahmat minta dibunuh dengan memberi upah Rp 330 ribu.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

10 jam lalu

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

Tersangka kasus anak bunuh ibu itu dibawa ke Polres Sukabumi untuk mengetahui motifnya membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

20 jam lalu

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

Polres Sukabumi tengah menangani kasus anak bunuh ibu kandung di Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

23 jam lalu

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH, pemilik warung Madura.

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Nyata Film Vina: Sebelum 7 Hari, Ketujuh Pelaku Divonis Penjara Seumur Hidup, Ada yang Buron?

1 hari lalu

Begini Kisah Nyata Film Vina: Sebelum 7 Hari, Ketujuh Pelaku Divonis Penjara Seumur Hidup, Ada yang Buron?

Film Vina: Sebelum 7 Hari, pembunuhan sepasang kekasih oleh anggota geng motor di Cirebon yang sempat viral pada 2016. Begini peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

1 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.

Baca Selengkapnya

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

2 hari lalu

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

2 hari lalu

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Penanganan kasus pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di dekat kebun ini akan ditangani Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide Ternyata DPO Kasus Curanmor

2 hari lalu

Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide Ternyata DPO Kasus Curanmor

Menurut Satgas Damai Cartenz, Anan Nawipa mengakui KKB telah membunuh Danramil 1703-4/Aradide karena mereka sangat membenci anggota TNI-Polri.

Baca Selengkapnya