TEMPO.CO, Jakarta -Kebakaran Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak memantik dugaan ada kaitannya dengan kasus kematian Angeline yang sedang ditangani lembaga ini. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menduga kantornya terbakar bukan karena kecelakaan. “Saksi mata mendengar suara ledakan atau petasan di atap sebelum api muncul,” kata Arist di kantornya yang terbakar, Sabtu, 27 Juni 2015.
Menurut Arist, kebakaran ini mengindikasikan teror, intimidasi, dan sabotase. Sebab, sejak 16 Mei 2015, Komnas PA sudah terus mengawal kasus kematian Angeline—di kartu keluarga ditulis Engeline. Bahkan, kejadian ini mirip dengan kebakaran kantor Komnas Anak pada 2009. Saat itu, kata dia, lembaganya juga tengah menangani kasus kekerasan terhadap anak yang fenomenal. "Saat itu, kami satu-satunya lembaga yang menyimpan hasil tes DNA kasus kekerasan anak," kata dia.
Kantor Komnas Perlindungan Anak yang terletak di Jalan T.B. Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, dilalap api pada Sabtu lalu, sekitar pukul 20.11 WIB. Api melalap habis empat ruangan, yakni ruang kerja sekretaris jenderal, ruang arsip, ruang pegawai Kementerian Sosial, dan kamar inap tamu.
Arist mengatakan ada sekitar 12 ribu dokumen yang lenyap. Di antaranya laporan pengaduan kekerasan terhadap anak pada 2010-2014. Namun, kata dia, jika kebakaran kantornya hendak menyasar dokumen kasus Angeline, berarti pelakunya dianggap gagal. Sebab, dia masih menyimpan kopi dokumen itu secara lengkap di tas ranselnya. "Bisa dibilang pelaku kecele bila menganggap berhasil melenyapkan dokumen Angeline," kata Arist.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal, mengatakan polisi tengah mengusut penyebab terjadinya kebakaran dan belum ada laporan dari laboratorium forensik. Polisi, kata Iqbal, juga sudah memeriksa saksi-saksi, dari penjaga sampai tetangga sekitar. “Jika ditemukan unsur kesengajaan, kami akan langsung bertindak untuk mencari pelaku.”
RAYMUNDUS RIKANG | DINI PRAMITA
Berita terkait
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri
12 hari lalu
Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.
Baca SelengkapnyaMenteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel
33 hari lalu
Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Baca SelengkapnyaMarak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP
49 hari lalu
KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).
Baca SelengkapnyaViral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi
58 hari lalu
Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya
Baca SelengkapnyaSudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong
1 Maret 2024
Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaSatu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar
1 Maret 2024
Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong
Baca SelengkapnyaKPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat
21 Februari 2024
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.
Baca SelengkapnyaFSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong
20 Februari 2024
FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.
Baca SelengkapnyaKorban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media
20 Februari 2024
Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.
Baca SelengkapnyaSave the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok
3 Februari 2024
Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.
Baca Selengkapnya