Kebakaran Kantor Komnas Anak Diduga Disengaja

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 28 Juni 2015 21:58 WIB

Suasana pasca kebakaran yang menghanguskan ruangan di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dikawasan Pasar Rebo, Jakarta, 28 Juni 2015. Kebakaran ini membakar ruang penyimpanan arsip dokumen kasus Angeline dan dokumen kasus anak sejak 2010. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta -Kebakaran Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak memantik dugaan ada kaitannya dengan kasus kematian Angeline yang sedang ditangani lembaga ini. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menduga kantornya terbakar bukan karena kecelakaan. “Saksi mata mendengar suara ledakan atau petasan di atap sebelum api muncul,” kata Arist di kantornya yang terbakar, Sabtu, 27 Juni 2015.

Menurut Arist, kebakaran ini mengindikasikan teror, intimidasi, dan sabotase. Sebab, sejak 16 Mei 2015, Komnas PA sudah terus mengawal kasus kematian Angeline—di kartu keluarga ditulis Engeline. Bahkan, kejadian ini mirip dengan kebakaran kantor Komnas Anak pada 2009. Saat itu, kata dia, lembaganya juga tengah menangani kasus kekerasan terhadap anak yang fenomenal. "Saat itu, kami satu-satunya lembaga yang menyimpan hasil tes DNA kasus kekerasan anak," kata dia.

Kantor Komnas Perlindungan Anak yang terletak di Jalan T.B. Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, dilalap api pada Sabtu lalu, sekitar pukul 20.11 WIB. Api melalap habis empat ruangan, yakni ruang kerja sekretaris jenderal, ruang arsip, ruang pegawai Kementerian Sosial, dan kamar inap tamu.

Arist mengatakan ada sekitar 12 ribu dokumen yang lenyap. Di antaranya laporan pengaduan kekerasan terhadap anak pada 2010-2014. Namun, kata dia, jika kebakaran kantornya hendak menyasar dokumen kasus Angeline, berarti pelakunya dianggap gagal. Sebab, dia masih menyimpan kopi dokumen itu secara lengkap di tas ranselnya. "Bisa dibilang pelaku kecele bila menganggap berhasil melenyapkan dokumen Angeline," kata Arist.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal, mengatakan polisi tengah mengusut penyebab terjadinya kebakaran dan belum ada laporan dari laboratorium forensik. Polisi, kata Iqbal, juga sudah memeriksa saksi-saksi, dari penjaga sampai tetangga sekitar. “Jika ditemukan unsur kesengajaan, kami akan langsung bertindak untuk mencari pelaku.”

RAYMUNDUS RIKANG | DINI PRAMITA

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

12 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

33 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

49 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

58 hari lalu

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya