Jokowi Ingin Bentuk Otoritas Transportasi

Reporter

Senin, 13 Juli 2015 12:37 WIB

PT MRT Jakarta menyiapkan bentuk, rancangan stasiun bawah tanah MRT di Bundaran HI, yang akan memiliki 3 lantai di bawah tanah dan ditutup, dengan atap beton yang ditimbun tanah kemudian ditanami dengan pohon. Jakarta Pusat, 14 April 2015. IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak ahli telah lama mengusulkan pembentukan otoritas transportasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) guna mengatasi kemacetan lalu lintas. Namun usulan tersebut belum pernah terealisir, termasuk oleh pemerintahan Jokowi yang akan genap berusia satu tahun.

Senin, 13 Juli 2015, Presiden Jokowi mengadakan rapat terbatas membahas soal itu. "Organisasi tersebut sangat diperlukan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan sendiri, tak perlu melalui rapat terbatas," katanya ketika membuka rapat.

Hadir dalam rapat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, dan Menteri Bappenas Andrinof Chaniago.

Jokowi menyebut organisasi semacam itu ada di sejumlah negara, seperti Land Transport Authority (LTA), sehingga otoritas dan keputusan bisa diputuskan di dalam organisasi.

Land Transport Authority, misalnya, dimiliki Singapura. Organisasi ini berada di bawah Kementerian Transportasi Pemerintah Singapura. Fungsinya untuk mengelola seluruh model transportasi di Singapura. "Model seperti itu bisa dibentuk, terutama di Jabodetabek," katanya berharap.

Menurut Jokowi, rencana pembangunan Mass Rapid Transport dan High Speed Train harus segera dilakukan. Jika semakin lama ditunda, katanya, biaya yang dikeluarkan bisa semakin besar.

Dia mencontohkan pembangunan MRT di Jakarta yang perencanaannya telah dilakukan sejak 26 tahun lalu. Namun karena terlambat diputuskan, katanya, pembangunan sekarang sulit dan mahal karena harga pembebasan lahan.

"Saya kira Pemprov DKI sangat merasakan mahalnya pembebasan lahan," kata dia. Menurut Jokowi, dengan adanya organisasi seperti LTA, pembangunan tak akan terbengkalai.

Pada 2 September 2010, Wakil Presiden Boediono (ketika itu) memimpin rapat membahas tentang transportasi massal dan kemacetan di Jakarta yang membawa kerugian hingga Rp 12,8 triliun.

Rapat gabungan pemerintah pusat dan Jawa Barat serta Banten itu menyepakati 17 poin langkah terobosan. Pada langkah ke-11, pemerintah akan membentuk Otoritas Transportasi Jabodetabek. Gubernur DKI Jakarta sudah berinisiatif untuk menerima tanggung jawab awal sebagai koordinator.

Langkah ke-12 adalah selain pembentukan Otoritas Trasportasi Jabodetabek, akan ada revisi rencana induk transportasi terpadu di Jabodetabek.

Pada November 2013, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta pemerintah pusat segera membentuk Otoritas Transportasi Jabodetabek atau OTJ. "Kita ingin agar cepat segera terbentuk," ujar Jokowi kepada wartawan ketika itu.

Namun kedua langkah itu tidak terwujud hingga pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono berakhir pada Oktober 2014.

Kini Jokowi memiliki kekuasaan untuk membentuk otoritas itu, bukan lagi sekedar berjanji. Seharusnya tidak ada halangan besar untuk merealisasikannya.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

23 menit lalu

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

35 menit lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

1 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

1 jam lalu

Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Penugasan untuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro dari Jokowi berlaku per hari ini.

Baca Selengkapnya

Sekretariat Presiden Kucurkan Bantuan untuk Korban Luka Saat Kunjungan Jokowi di Kabupaten Muna

2 jam lalu

Sekretariat Presiden Kucurkan Bantuan untuk Korban Luka Saat Kunjungan Jokowi di Kabupaten Muna

Seorang warga Kabupaten Muna terluka kejatuhan dahan pohon saat helikopter superpuma yang ditumpangi Presiden Jokowi mendarat di alun-alun.

Baca Selengkapnya

198 PSN Rp1.614 Triliun Selesai Dibangun pada 2016-2024, Jokowi Akan Evaluasi yang Lelet

2 jam lalu

198 PSN Rp1.614 Triliun Selesai Dibangun pada 2016-2024, Jokowi Akan Evaluasi yang Lelet

Sebanyak 198 PSN telah rampung dibangun selama periode 2016 hingga 2024, dengan nilai proyek Rp1.614 triliun, sementara yang lelet akan dievaluasi.

Baca Selengkapnya

Bunyi Sumpah 7 Anggota LPSK di Hadapan Jokowi Hari Ini

3 jam lalu

Bunyi Sumpah 7 Anggota LPSK di Hadapan Jokowi Hari Ini

Sebanyak 7 anggota LPSK mengucapkan sumpah di hadapan Presiden Jokowi. Apa bunyi sumpahnya?

Baca Selengkapnya

Grace Natalie Diberi Tugas di Pemerintahan oleh Presiden Jokowi

3 jam lalu

Grace Natalie Diberi Tugas di Pemerintahan oleh Presiden Jokowi

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengaku dapat amanah untuk mengemban tugas baru di pemerintahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pendiri PSI Grace Natalie Dapat Jabatan di Pemerintahan dari Jokowi, Ini Profilnya

5 jam lalu

Pendiri PSI Grace Natalie Dapat Jabatan di Pemerintahan dari Jokowi, Ini Profilnya

Presiden Jokowi memanggil Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Grace Natalie di Istana Kepresidenan Jakarta

Baca Selengkapnya