TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur, Komisaris Besar Umar Faroq, mengatakan pihak kepolisian telah menangkap 7 orang pelaku pengeroyokan di Klender, Jakarta Timur. Ia mengatakan dua pemuda, Subhan dan Guntur dikeroyok sejumlah remaja di dekat Pasar Klender, Jakarta Timur, Minggu, 19 Juli 2015.
"Yang sudah ditangkap 7 orang, dan kami masih lakukan pengembangan untuk mencari tahu siapa provokatornya," kata Umar Faroq ketika dihubungi, Senin, 20 Juni 2015. Ia mengatakan pelaku kemungkinan masih dapat berkembang hingga 10 orang atau lebih.
"Tergantung pemeriksaan para pelaku yang ini," kata dia. Ia mengatakan ketujuh pelaku diketahui masih berusia remaja, rata-rata siswa Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
Ia juga menjelaskan para pelaku mengenal korban yang tak lain warga RW sebelah tempat tinggal mereka. Para pelaku diketahui berasal dari wilayah Cipinang Muara, sedangkan korban berasal dari wilayah Jatinegara Kaum.
Umar menjelaskan, pengeroyokan terjadi pada Minggu, 19 Juli 2015, subuh. Saat itu Subhan dan Guntur membeli rokok, dan kemudian disergap oleh para pelaku. Keduanya dikeroyok serta diseret para pelaku.
Berdasarkan keterangan orang tua korban, Subhan membeli rokok bersama Guntur menggunakan sepeda motor setelah sebelumnya ia sempat meminta uang kepada ibunya. "Di TKP, korban dihadang oleh para pelaku dan sempat berkelahi. Subhan ditusuk pada bagian punggung, sedangkan Guntur ditusuk pada bagian perut."
Kedua korban tergeletak dan ditemukan oleh petugas kepolisian yang sedang berpatroli. "Petugas sempat melakukan pengejaran pelaku dan memberikan tembakan peringatan, namun pelaku melarikan diri," kata Umar.
Umar mengaku masih melakukan pengembangan terkait motif pengeroyokan, namun diduga terdapat dendam dalam keributan tersebut.
Subhan, 21 tahun tewas dengan luka tusukan. Ia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Persahabatan. Sedangkan Guntur hingga kini masih dirawat di RS Persahabatan dengam kondisi kritis.
MAYA NAWANGWULAN
Berita terkait
Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil
9 jam lalu
Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.
Baca SelengkapnyaTop 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu
9 jam lalu
Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaDeretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir
21 jam lalu
Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.
Baca SelengkapnyaSatgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya
22 jam lalu
Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya
Baca SelengkapnyaEks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina
23 jam lalu
Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam
1 hari lalu
Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi
1 hari lalu
Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.
Baca SelengkapnyaPenembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya
1 hari lalu
Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova
Baca SelengkapnyaMisteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron
1 hari lalu
Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaDipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang
1 hari lalu
Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang
Baca Selengkapnya