TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Hary Tirto mengatakan fenomena El Nino membuat musim kemarau terasa semakin terik.
“Suhunya sih sama. Tapi, dengan fenomena El Nino, musim kemarau terasa sangat panas,” ucap Hary saat dihubungi, Minggu, 26 Juli 2015.
Menurut Hary, suhu pada musim kemarau di setiap daerah di Indonesia berbeda-beda, tapi biasanya mulai 33 hingga 37 derajat Celcius. Pada musim kemarau tahun ini pun, suhunya sama. Hanya saja, tahun ini, musim kemarau dibarengi dengan fenomena El Nino.
Fenomena El Nino, ujar Hary, mempengaruhi kelembapan udara. “Dengan adanya fenomena itu, suplai air di udara semakin berkurang, sehingga kelembapan udara rendah,” tuturnya.
Fenomena El Nino pun membuat pembentukan awan hujan berkurang, sehingga diperkirakan awal musim hujan akan datang terlambat. “Musim hujan bisa terlambat sebulan atau dua dasarian (20 hari),” katanya.
Hary menjelaskan, Juli dan Agustus adalah puncak musim kemarau. Awal musim hujan biasanya terjadi September atau Oktober. Namun, berbeda dengan tahun lalu, musim hujan tahun ini dia perkirakan akan datang terlambat lantaran fenomena El Nino yang sedang terjadi.
MITRA TARIGAN
Berita terkait
Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok
6 jam lalu
Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG
7 jam lalu
Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.
Baca SelengkapnyaSeismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut
8 jam lalu
Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.
Baca SelengkapnyaBPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka
8 jam lalu
Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.
Baca SelengkapnyaGempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang
13 jam lalu
Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG
15 jam lalu
BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.
Baca SelengkapnyaGempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya
16 jam lalu
Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.
Baca SelengkapnyaGempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama
16 jam lalu
Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.
Baca SelengkapnyaGempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara
20 jam lalu
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.
Baca SelengkapnyaGempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan
21 jam lalu
Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.
Baca Selengkapnya