Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram lantaran mendapati usulan rehabilitasi gedung sekolah menelan dana hingga Rp 50 miliar. Duit itu, kata Ahok--sapaan Basuki--tak masuk akal bila sekadar membangun gedung sekolah.
"Mau bangun sekolah atau kampus duit segitu?" dia berujar di Balai Kota, Kamis, 13 Agustus 2015.
Saat ini beberapa gedung sekolah di DKI dalam kondisi tak layak dan hampir roboh. Salah satunya SMP Negeri 159 di Jakarta Barat.
Menurut Ahok, temuan anggaran rehab yang besar itu membuat dia harus mencoret dana rehabilitasi sekolah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015. Sebab, bila usulan itu diloloskan tahun ini, maka bakal menjadi ladang empuk korupsi.
"Biar saja sisa lebih anggaran DKI banyak, asal duitnya enggak hilang," dia menjelaskan.
Ahok berjanji akan merampungkan proyek rehabilitasi sekolah tak layak seperti SMP Negeri 159 yang bakal selesai tahun depan. "Usulan anggaran tahun depan bakal pakai harga satuan yang benar," ujar gubernur 49 tahun itu.
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
1 hari lalu
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.