Sejumlah anak bermain diantara puing bangunan pemukiman warga yang dibongkar di bantaran Sungai Ciliwung, kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, 24 Agustus 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Eky Pitung mendadak ramai diperbincangkan di tengah peristiwa penggusuran Kampung Pulo. Di media sosial, dia disebut sebagai orang yang selalu ada dalam peristiwa penggusuran. Media sosial juga menyebut Eky mengaku sebagai warga Kampung Pulo.
Dia mengaku dirinya besar di RW 03 Kampung Pulo yang terkena gusuran. Ditambah lagi, rumahnya pun berada di bantaran Kali Ciliwung, tepatnya di RW 08 Kelurahan Kampung Melayu. "Apalagi saya memang diminta langsung warga untuk mendampingi mereka. Saya diberikan kuasa oleh warga," ujarnya. (Lihat Video Ahok: Saya Dilawan Makin Loncat )
Hal ini, kata Eky, dibuktikan dengan surat kuasa yang ditandatangani warga dan bermaterai. "Kalau enggak ada ini, ngapain saya berani koar-koar dan membela warga," kata dia sambil menunjukkan surat yang dimaksud.
Menurut dia, warga Kampung Pulo adalah warga yang tertindas. Padahal, warga pun tak pernah ingin melawan pemerintah. "Mereka hanya ingin ada solusi yang pantas. Ada ganti rugi untuk rumah mereka," ujarnya.
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
5 Juli 2022
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
Penghuni Rusunawa Jatinegara Barat, AM, 50 tahun, mengaku bingung diusir dari unit yang dia tempati bersama keluarganya oleh Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS). Mereka diusir karena putrinya AM, yaitu MS, 19 tahun, membuang bayi hasil hubungan gelapnya di pinggiran Kali Ciliwung dan telah diproses Polres Metro Jakarta Timur.