TEMPO.CO, Bekasi - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi, Nyumarno, mendesak Pemerintah Kabupaten Bekasi agar melakukan pendataan kepada buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat melemahnya rupiah.
"Dampak PHK harus disikapi dengan memunculkan lapangan-lapangan kerja baru," kata Nyumarno, Jumat, 28 Agustus 2015. Atau kata dia, pemerintah memfasilitasi kewirausahaan berbasis kompetensi yang mandiri bagi korban PHK.
Hal ini, kata dia, dapat dilakukan oleh dinas tenaga kerja melalui pelatihan-pelatihan wirausaha kecil bagi korban PHK. Kemudian, dibentuk lembaga-lembaga keterampilan kerja yang bertujuan untuk membentuk keahlian terampil bagi para korban PHK. "Arahnya adalah menciptakan usaha-usaha kecil dan menengah," kata dia.
Langkah ini, kata dia, berkorelasi dengan menguatkan perekonomian nasional. Sebab, hasil produksi dalam negeri dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sendiri. Sehingga, tak bergantung pada produksi impor. "Ini solusi jangka panjang," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Bekasi Agus Setiawan mengakui sudah banyak perusahaan yang memutus hubungan kerja buruhnya akibat melemahnya rupiah. Alasannya itu dianggap sebagai solusi untuk menekan kerugian perusahaan.
Adapun yang diputus ialah buruh berstatus kontrak. Itu pun pemutusannya bersamaan dengan kontrak kerjanya habis. Di Kabupaten Bekasi, kata dia, ada sekitar 4.000 perusahaan baik asing maupun lokal, paling banyak mem-PHK ialah bergerak di bidang industri otomotif dan elektronik.
ADI WARSONO
Berita terkait
DPRD Kabupaten Bekasi Beri Lampu Hijau Revitalisasi Pasar Induk Cibitung
24 Desember 2020
Dalam revitalisasi Pasar Induk Cibitung, DPRD meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi menjamin agar para pedagang tetap bisa berjualan di pasar yang baru.
Baca SelengkapnyaTekan Wabah Corona, Pemkab Bekasi Siapkan 4 Lokasi Karantina
3 April 2020
Pemkab Bekasi menyiapkan lokasi karantina untuk ODP dan PDP untuk menekan wabah Corona. Ada tren kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDampak Wabah Corona, Bekasi Tunda Pilkades Serentak
23 Maret 2020
Pemkab Bekasi menunda pemilihan kepala desa atau Pilkades serentak untuk menghindari potensi penyebaran virus Corona.
Baca SelengkapnyaPemkab Bekasi Konfirmasi 1 Pasien Suspect Corona Meninggal
22 Maret 2020
Pemkab Bekasi mencatat satu pasien suspect Corona meninggal pada Jumat lalu. .
Baca SelengkapnyaKrisis Ekonomi Asia 1997 Berpotensi Terulang, Ini Kata McKinsey
26 Agustus 2019
McKinsey memperingatkan negara-negara Asia Pasifik agar mewaspadai terulangnya krisis ekonomi yang pernah terjadi pada 1997 silam.
Baca SelengkapnyaPemkab Bekasi Siapkan Kebijakan Pembatasan Kantong Plastik
14 Agustus 2019
Saat ini, pemerintah Kabupaten Bekasi tengah menyusun regulasi pembatasan kantong plastik di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaLakukan Pelanggaran Berat, Belasan ASN Bekasi Terancam Dipecat
16 Juni 2019
Belasan ASN tersebut berasal dari 13 organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemkab Bekasi.
Baca SelengkapnyaPemkab Bekasi Ajukan 370 Formasi untuk CPNS 2018
25 Agustus 2018
Pemkab Bekasi mengatakan jumlah formasi CPNS tersebut untuk menutupi kekurangan pegawai.
Baca SelengkapnyaDarmin Sebut Idul Adha Kali Ini Berbeda Karena Gejolak Ekonomi
22 Agustus 2018
Menko Darmin mengatakan gejolak ekonomi dunia membuat perayaan Idul Adha tahun ini berbeda.
Baca SelengkapnyaGeorge Soros Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi Global
31 Mei 2018
George Soros mengingatkan, gejolak di Uni Eropa bisa memicu krisis ekonomi global.
Baca Selengkapnya