Ahok: Kasus Sampah di Bantargebang Bekasi Sudah Gawat  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 23 Oktober 2015 13:53 WIB

Pemulung mengais sampah di areal Adang, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang, Bekasi, 12 Mei 2015. Kesehatan warga setempat terus terancam dengan limbah air sampah yang bisa sewaktu-waktu tercampur dengan air tanah. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan ada kejanggalan dalam kasus sampah di Tempat Penampungan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi. "Kasus Bantargebang ini sudah gawat," ucapnya.

Ahok mengatakan sebelumnya Jakarta pernah dilarang mengirim sampah ke Bekasi. Peristiwa tersebut terjadi pada masa pemerintah Gubernur Sutiyoso. "Setelah kasih (dana) ke Godang Tua Jaya, boleh kirim lagi," ucapnya di Balai Kota pada Jumat, 23 Oktober 2015.

Ahok mempertanyakan keputusan pemerintah yang memberikan dana pengelolaan sampah kepada pihak swasta, yaitu PT Godang Tua Jaya. "Pertanyaan saya, kenapa uangnya enggak dikasih ke Bekasi saja APBD-nya? Kenapa mesti dikasih ke Godang Tua?" ujar Ahok.

Pengalihan dana ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bekasi, menurut Ahok, lebih jelas pengawasannya. "Lebih adil, kan. Anda bisa menolong rakyat Anda karena dapat uang yang masuk resmi ke APBD," tuturnya. Selain itu, bisa menghindari kemungkinan korupsi. Ahok curiga PT Godang Tua Jaya "bermain" dengan Pemerintah Kota Bekasi. "Kenapa bayar untuk kelola sampah harus ke swasta? Godang Tua dengan ini (Pemkot Bekasi) pasti lakukan macam-macam," katanya.

Akibat kasus sampah ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalami kerugian sekitar Rp 1,2 triliun. "Angkat sampah ke darat, dia minta tambahan Rp 400 miliar, sewa mobil sampah Rp 400 miliar, dan untuk membuangnya ke Bantargebang, ke tanah kami, Rp 400 miliar melayang," ucap Ahok. Namun masalah sampah tak kunjung usai.

Karena itu, ia menawarkan agar Pemerintah Kota Bekasi mengelola sendiri sampah di atas tanah Jakarta tersebut. Ahok juga berencana memutus kontrak PT Godang Tua Jaya. "Kami sudah berikan surat peringatan pertama," ujar Ahok. Ia akan mengirim surat peringatan kedua dan ketiga untuk mengakhiri kontrak kerja yang seharusnya selesai pada 2023.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

4 hari lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

4 hari lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

5 hari lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

5 hari lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

5 hari lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

6 hari lalu

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

6 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

8 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

8 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

9 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya