Terancam Digusur, Warga Kompleks Zeni Ziarah ke Kalibata  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 1 November 2015 10:35 WIB

Warga Perumahan Zeni AD Mampang Prapatan melakukan Unjuk Rasa di depan pintu masuk perumahan, di Jakarta, 26 Oktober 2015. TEMPO/Diko Oktara

TEMPO.CO, Jakarta - Warga perumahan Zeni di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, berziarah ke makam para orang tua mereka di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Minggu, 1 November 2015. Kegiatan ini dilakukan guna menolak rencana Kodam Jaya yang ingin mengusir penghuni dari perumahan Zeni, Mampang Prapatan.

Budhy Lestari, salah satu warga perumahan, aksi di taman makam pahlawan ini untuk menunjukkan kepada pemerintah bahwa orang tua mereka telah berjasa kepada negara. "Orang tua kami adalah pejuang 1945," kata Budhy.

Untuk itu, Budhy meminta kepada pemerintah agar bisa menghargai jasa para pejuang tersebut. Apalagi ayahnya pernah berpesan agar rumah di perumahan Zeni yang mereka tempati saat ini harus dipertahankan. "Mereka mendapatkan rumah tersebut dari hasil jerih payah mereka," kata Budhy.

Warga perumahan Zeni yang berziarah itu datang mengenakan pakaian putih dengan pita merah melingkar di lengan. Saat memasuki areal TMP, mereka sempat berhenti sebentar di depan pintu masuk untuk memberikan hormat kepada para pahlawan yang dimakamkan di sana lalu memanjatkan doa bersama.

Setelah berada di area pemakaman, rombongan berpencar untuk mendatangi makam orang tua masing-masing. "Tak rela kami kalau rumah ayah diporak-porandakan," ujar Budhy.

Selanjutnya, rombongan beranjak ke depan taman makam lalu menggelar unjuk rasa. Mereka membentangkan spanduk yang isinya meminta Presiden Joko Widodo segera menyelesaikan masalah ini, karena Presiden pernah menjanjikan akan menyelesaikan masalah ini saat menjadi Gubernur DKI.

Sebelumnya, Kodam Jaya mengklaim tanah dan bangunan di perumahan Zeni, Mampang Prapatan, merupakan aset milik TNI Angkatan Darat. Karena itu institusi TNI itu meminta keluarga yang menempati 71 rumah untuk keluar dari tempat itu. Jika permintaan itu tidak dipenuhi, TNI akan mengusir secara paksa.

Sementara itu, penghuni perumahan menyatakan asal-usul tanah dan bangunan yang mereka tempati bukan berasal dari anggaran TNI AD. Orang tua mereka yang dulu bertugas di Batalion Yon Zikon 1 (sekarang Yon Zikon 11) mengumpulkan uang saku untuk membeli tanah di sana pada 1959-1962 secara kolektif.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Kejagung Tangkap Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Rumah Prajurit TNI

16 Maret 2022

Kejagung Tangkap Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Rumah Prajurit TNI

Kejaksaan Agung menangkap tersangka kasus korupsi pengadaan lahan untuk proyek rumah prajurit TNI di wilayah Nagreg, Jawa Barat dan Gandus, Palembang.

Baca Selengkapnya

Dobrak dan Kosongkan Rumah Dinas, Begini Anggota TNI Merasa Benar

22 November 2019

Dobrak dan Kosongkan Rumah Dinas, Begini Anggota TNI Merasa Benar

Advokat dan warga penghuni rumah dinas TNI Cijantung berusaha menghadang tapi sia-sia.

Baca Selengkapnya

Kosongkan Sendiri Rumah Dinas TNI, Warga: Saya Trauma

21 November 2019

Kosongkan Sendiri Rumah Dinas TNI, Warga: Saya Trauma

Seorang penghuni rumah dinas TNI di Cilangkap, Jakarta Timur mengaku trauma melihat perabotan tetangganya rusak karena dikosongkan secara paksa.

Baca Selengkapnya

Tangisan Iringi Pengosongan Paksa Rumah Dinas Purnawirawan TNI

21 November 2019

Tangisan Iringi Pengosongan Paksa Rumah Dinas Purnawirawan TNI

Keluarga purnawirawan TNI mengklaim memiliki hak atas rumah dinas yang telah mereka tempati selama puluhan tahun.

Baca Selengkapnya

Pengosongan Paksa Rumah Dinas TNI Cijantung, Warga Akan Menggugat

21 November 2019

Pengosongan Paksa Rumah Dinas TNI Cijantung, Warga Akan Menggugat

Anggota TNI mendobrak pintu dan mengeluarkan satu per satu isi rumah. Eksekusi pengosongan paksa rumah dinas TNI itu mengabaikan proses di pengadilan.

Baca Selengkapnya

PN Jakbar Telisik 12 Rumah Dinas TNI di Kompleks Hankam Slipi

10 April 2019

PN Jakbar Telisik 12 Rumah Dinas TNI di Kompleks Hankam Slipi

Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat menggelar persidangan setempat terkait dengan perkara gugatan perdata rumah dinas TNI di Komplek Hankam Slipi.

Baca Selengkapnya

Kisruh Penggusuran Rumah, Warga Laporkan TNI ke Komnas HAM

18 Oktober 2018

Kisruh Penggusuran Rumah, Warga Laporkan TNI ke Komnas HAM

Sebanyak 56 warga Perumahan Akabri, Menteng Pulo, melaporkan dugaan intimidasi dalam penggusuran rumah oleh anggota TNI ke Komnas HAM.

Baca Selengkapnya

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengosongan Rumah Kodam Ricuh, Ibu Sepuh Pingsan

9 Mei 2018

Pengosongan Rumah Kodam Ricuh, Ibu Sepuh Pingsan

Pengosongan rumah di kompleks Kodam Tanah Kusir, Jakarta Selatan, ricuh setelah penghuni mencoba menghadang truk anggota TNI memasuki perumahan.

Baca Selengkapnya