TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, setelah pembangunan infrastruktur di bantaran Kali Ciliwung yang berada di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, selesai, proyek normalisasi Kali Ciliwung akan bergeser ke sisi sebelahnya, yakni di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

"Setelah yang Kampung Pulo bagus, baru kami beranjak ke sebelahnya, ke Bukit Duri," ujar Djarot saat ditemui setelah membuka acara Jakarta Diabetes Walk di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Minggu, 15 November 2015.

Akan tetapi, Djarot berujar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum akan merelokasi warga yang berada di Bukit Duri, yang terkena proyek normalisasi Kali Ciliwung. "Belum ada relokasi lagi. Akan kami dekati dulu-lah, sosialisasi dengan mereka," kata Djarot.

Saat ini, menurut Djarot, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berfokus pada pembangunan turap beton dari Kampung Pulo hingga jalan layang Kampung Melayu. "Sumur-sumur resapan, taman, juga sedang kami bangun di situ," tutur Djarot.

Djarot pun menilai banjir yang beberapa hari ini masih terjadi di Kampung Pulo merupakan hal yang wajar karena pembangunan turap beton di bantaran tersebut belum selesai dikerjakan. "Ya, pastilah, namanya Pulo, cekungan, pasti tergenang. Tapi prioritas kami, kan, gimana caranya mempercepat aliran sungai itu supaya tidak tergenang selama berhari-hari," ucap Djarot.

Pada Rabu lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga mengatakan bahwa pembangunan proyek normalisasi Kali Ciliwung yang berada di kawasan Kampung Pulo memang belum selesai sehingga masih terjadi banjir. Menurut Ahok, apabila pembangunan sheet pile belum selesai, potensi terjadinya rembesan air sungai ke permukiman warga pasti akan terjadi.

Hujan yang terjadi di Bogor, Jawa Barat, pada Senin lalu memang membuat permukaan Sungai Ciliwung yang berada di DKI Jakarta meningkat karena air kiriman. Kawasan Kampung Pulo yang tengah dibangun sheet pile pun tergenang air. Air tersebut meresap melalui tanah bekas penggusuran permukiman warga dan masuk ke rumah-rumah warga yang masih menghuni Kampung Pulo.

ANGELINA ANJAR SAWITRI