Terkuak yang Bikin Ahok Syok: Gila-gilaan Bayar Listrik Rp 600 Miliar  

Reporter

Minggu, 22 November 2015 20:15 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku syok menemui fakta dalam pembahasan anggaran pada Sabtu 21 November 2015 malam. Salah satunya, sejumlah rencana anggaran dari Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta yang dianggap terlalu boros. "Saya pikir gila-gilaan juga. Mereka satu dinas saja pasang-pasang lampu itu hampir Rp 300 miliar," ujar Ahok saat ditemui di Balai Kota pada Ahad, 22 November 2015.

Selain dinas, menurut Ahok, suku-suku dinas yang berada di tingkat kota juga melakukan pemborosan dengan menganggarkan sekitar Rp 30-40 miliar untuk membeli lampu. Karena itu, menurut Ahok, pembelian lampu akan digabungkan menjadi satu dalam pengadaannya.

Penggantian semua lampu menjadi lampu LED, menurut Ahok, karena beban pembayaran listri meningkat. "Bayar listrik PLN kan hampir Rp 600 miliar setahun. Kalau semua lampu kami ganti LED, paling bayar listrik di bawah Rp 200 miliar. Makanya saya potong," tutur Ahok.

Ahok pun juga menginstruksikan agar Dinas Perindustrian dan Energi tidak lagi memakai kontraktor-kontraktor abal-abal yang malah menyebabkan terganggunya warga Jakarta akibat tidak rapinya pengerjaan sebuah proyek. "Dia pasang PJU (Penerangan Jalan Umum). Lihat nggak berantakan gitu orang teriak-teriak macet di depan Cipto (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) segala macem? Kenapa? Mereka itu cari kontraktor yang nggak jelas, Rp 5 miliar, Rp 5 miliar," kata Ahok.

Karena itu, menurut Ahok, dirinya lebih suka mempekerjakan tenaga Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk mengerjakan sebuah proyek daripada menyewa kontraktor yang tidak jelas asal-usulnya. "Kerjanya nggak tanggung jawab. Seluruh Jakarta dia gali buat PJU, bikin berantakan. Kami tegur, dia nggak mau peduli," ujar Ahok.

Dalam rapat tersebut, Ahok juga mengatakan kepada jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar menunjuk perusahaan besar yang sudah memiliki nama dan terjamin kualitasnya daripada menyewa kontraktor abal-abal. "Kami taruh di e-katalog, kami beli, minta langsung kontrak lima tahun. Saya nggak mau tau, lampu manapun. Itu bisa ngurangin banyak," kata Ahok.

Ahok juga mengungkapkan, dalam rencana anggaran Dinas Perindustrian dan Energi, banyak sekali adanya anggaran untuk penyuluhan-penyuluhan yang tidak perlu. "Bayar tenaga ahli saja, kalau dikumpulin satu Jakarta, hampir Rp 600 miliar. Saya bilang enggak bisa," ujar Ahok.

Selama empat hari terakhir, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lembur untuk membahas perencanaan anggaran bersama jajaran SKPD DKI Jakarta. Sejak Rabu lalu, dari pukul 09.00 hingga pukul 24.00, Ahok telah membahas anggaran yang diajukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Pendidikan, Dinas PU Tata Air, Dinas Kebersihan, Dinas PU Bina Marga, serta Dinas Perindustrian dan Energi.

ANGELINA ANJAR SAWITRI


Baca juga:
Selingkuh Bisnis-Politik Soal Freeport: Begini Nasib Setyo Novanto
Setya Novanto Didesak Mundur: Bila Tak Mau, Ada Ancamannya


Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

51 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

56 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya