Ditantang Ahok, BPK Ogah Buka Rekaman Pemeriksaan  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 24 November 2015 17:15 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, 23 November 2015. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemeriksa Keuangan, Raden Yudi Ramdan, menyatakan lembaganya tidak akan memenuhi permintaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk membeberkan rekaman video pemeriksaan Ahok kemarin kepada publik.

Menurut Yudi, rekaman video pemeriksaan Ahok tidak bisa dipublikasikan kepada publik karena merupakan salah satu bagian dari berkas pemeriksaan yang nantinya akan diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Rekaman yang dibuat tim kami adalah bagian dari berkas pemeriksaan. Hasilnya tidak boleh dipublikasi karena terkait dengan penegakan hukum, dalam hal ini oleh KPK," ujar Yudi saat dihubungi, Selasa, 24 November 2015.

Yudi pun membantah pernyataan Ahok bahwa BPK melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang tendensius kepadanya. "Pemeriksaan dilakukan secara profesional sesuai dengan metodologi, dan tidak ada masalah. Semua sama seperti yang dilakukan pada pemeriksaan lain," ucap Yudi.

Menurut dia, tindakan BPK melarang perekaman video oleh Biro Komunikasi dan Informasi Masyarakat DKI Jakarta telah sesuai dengan prosedur. "Dalam pemeriksaan, memang tidak diperkenankan ada rekaman lain di luar milik BPK," tutur Yudi.

BPK, kata Yudi, masih mengumpulkan data yang nantinya akan diserahkan kepada KPK apabila BPK telah mendapatkan kesimpulan atas temuan-temuannya terkait dengan pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kami harap secepatnya," ucap Yudi.

Pagi tadi, Ahok menantang BPK membuka rekaman video pemeriksaannya terkait dengan pembelian lahan RS Sumber Waras. Menurut Ahok, jika serius mencari kebenaran, BPK harus berani membuka video pemeriksaannya kepada masyarakat. "Sekarang saya tantang BPK, mari buka ke publik. Kalau dibuka, semua orang akan menilai tendensius atau tidak," ujar Ahok di Balai Kota.

Kemarin Ahok diperiksa BPK terkait dengan kasus pembelian lahan tersebut. Ahok diperiksa 12 petugas BPK sekitar sembilan jam. Menurut BPK DKI Jakarta sebelumnya, dalam kasus itu, Pemprov DKI telah merugikan negara sebesar Rp 181 miliar.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

33 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

36 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

36 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

36 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

36 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

37 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya