Ahok: Di KPK, Ada Orang yang Mau Kriminalkan Saya

Reporter

Editor

Anton Septian

Jumat, 11 Desember 2015 16:33 WIB

Polisi berjaga saat unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Masyarakat Penjarakan Ahok (Ampera) di depan gedung KPK, Jakarta, 26 November 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersitegang dengan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai buntut pembatalan undangan buatnya sebagai pembicara dalam acara puncak Hari Antikorupsi kemarin. Ia pun sempat menduga pembatalan itu berkaitan dengan kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

"Saya enggak tahu, yang pasti di KPK ada orang yang mau mengkriminalkan saya," katanya di gedung Balai Kota Jakarta, Jumat, 11 Desember 2015.

Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, kasus semacam ini sering muncul ketika mendekati waktu pilkada. "Selalu ada kasus yang ditiupkan pas mau pilkada, saya mau jadi bupati, jadi gubernur," ucapnya. Adapun pemilihan Gubernur DKI Jakarta direncanakan berlangsung pada 2017.

Sebelumnya, Ahok menyebutkan pimpinan KPK berada di balik pembatalan undangan kehadirannya dalam peringatan Hari Antikorupsi, yang digelar di Bandung, kemarin. "Stafnya enggak mau ngomong siapa, cuma bilang ada arahan dari pimpinan," tuturnya.

Ia pun mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa pimpinan KPK yang dimaksud. "Nah, pimpinan yang mana, ada tiga nih," ucapnya.

Saat ini, ada tiga pemimpin KPK yang menjabat pelaksana tugas (Plt), yaitu Johan Budi, Taufiequrachman Ruki, dan Indriyanto Seno Adji. Tapi, dari ketiga nama tersebut, Ahok tak mengarahkan kecurigaannya kepada Johan. "Pak Johan Budi bilang malah ngundang kok, saya enggak tahu, berarti pimpinan tinggal dua orang," ucapnya.

Seharusnya, Ahok hadir sebagai pembicara dalam acara Diskusi Forum Dialog Nasional Manajemen Pengendalian Gratifikasi dengan tema "Berbeda untuk Berubah". Diskusi tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hari Antikorupsi Sedunia yang diselenggarakan KPK. Ia pun diminta memberikan paparannya tentang usaha DKI Jakarta dalam mencegah korupsi dan bentuk gratifikasi.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

5 menit lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

2 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

9 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

10 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

10 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

15 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

15 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

16 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

18 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

19 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya