Belajar Membuat Kompos di Kebun Karinda  

Senin, 14 Desember 2015 17:04 WIB

Pembuatan kompos di Kebun Karinda, Lebak Bulus, Jakarta (Dok. Tempo)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika kaki menapak kebun kecil itu, tamu langsung disambut bunga matahari, bayam, kangkung, sawi, jinten, kunyit, jahe, sirih, temulawak, dan tanaman lainnya. Di taman seluas sekitar 300 meter persegi tersebut, selain ada tanaman yang langsung ditanam di tanah, ada yang dirambatkan, dan ada yang ditanam di pot-pot yang digantung secara vertikal untuk efisiensi tempat.

Suasana menyegarkan itulah yang ditemui oleh 24 ibu-ibu PKK RW 05 Kelurahan Grogol Utara dan perwakilan SDN 09, 10, 11 dan 14 Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ketika pada Kamis, 10 Desember lalu, berkunjung ke sana. Ibu-ibu tersebut mengikuti salah satu bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) PT Tempo Inti Media Tbk yang melibatkan warga di sekitar kantor Tempo di Palmerah, Jakarta Selatan.

Kebun Karinda (singkatan dari Karang Indah), yang didirikan pada 28 Januari 2006, terletak di Perumahan Karang Indah Blok C2, Jalan Karang Asri II No. 28, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Perintisnya adalah Djamaludin Suryo Hadi Kusumo, mantan Menteri Kehutanan Republik Indonesia tahun 1993–1998, beserta istrinya Sri Murniati.

Di taman dan ‘workshop’ inilah kedua pasangan yang sudah lanjut tersebut (Djamaludin 81 tahun, Sri Murniati 70 tahun) mengisi masa tua mereka dengan berbagi pengetahuan. Mereka berdua memberikan pelatihan pengelolaan sampah kepada siapapun secara gratis. Para peserta mendapatkan pelatihan dan penyuluhan pengelolaan sampah organik serta praktek langsung cara-cara pembuatan kompos dari sampah dapur dan limbah rumah tangga.

“Dalam pembuatan kompos, yang pertama dilakukan adalah membiasakan diri memilah sampah mulai dari rumah. Sampah organik dan anorganik harus dipisahkan,” kata Sri Murniati.

Sri Murniarti pun memulai pelajarannya. Ia--sesekali ditambahi penjelasan dari sang suami Djamaludin--menjelaskan tahapan pembuatan kompos yang benar, yakni komposnya jadi tanpa harus menimbulkan bau.

Kebun Karinda mengembangkan teknik pengomposan dengan menggunakan sistem aerobi termotilik. Sedangkan untuk sampah yang berasal dari rumah tangga digunakan Takakura Home Method, yang pertama kali diperkenalkan oleh Mr. Takakura, seorang peneliti dari Lembaga Jepang Kitakyusu International Technocooperative Associoation (KITA).

Keranjang Takakura adalah alat pengomposan sampah organik yang bentuknya praktis dan bersih karena dalam pemrosesan penguraian sampah menjadi kompos dilakukan oleh bakteri dalam keranjang yang berlangsung secara aerobik. Dengan metode ini, proses pengomposan berlangsung tanpa bau dan cairan (lindi) sehingga tidak mengganggu kenyamanan.

“Teknik pengomposan ini sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun, dengan menggunakan bahan murah yang tersedia di lingkungan sekitar,” kata Djamaludin. Dia menambahkan, di pedesaan pun sebagai wadah kompos bisa digunakan gentong dari tanah liat.

Salah satu peserta merasa beruntung bisa ikut dalam workshop yang berlangsung selama hampir tiga jam tersebut. “Akan dicoba di lingkungan kami, dan mudah-mudahan berhasil meningkatkan minat warga untuk mengelola sampah dengan baik,” kata Nade, seorang ibu yang menjadi penggerak di lingkungannya.

ADE SUBRATA


Berita terkait

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.

Baca Selengkapnya

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

22 Agustus 2023

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

27 Juni 2023

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

8 Juni 2023

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

12 November 2022

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

Pj Gubernur DKI Jakarta meminta penggunaan drone untuk mengawasi warga yang masih buang sampah sembarangan

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta

20 September 2022

Pengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta

Jakpro menyebutkan proyek Fasilitas Pengelolaan Sampah atau ITF Sunter di Jakarta Utara mampu menghasilkan energi listrik sekitar 35 MW.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna

25 Juni 2022

Anies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna

Anies Baswedan mengungkap rasa senangnya melihat warga antusias mengikuti Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah 2022 yang berlangsung 20-25 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta

27 April 2022

Libur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta

Selama libur Lebaran, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang juga akan tetap beroperasi.

Baca Selengkapnya

Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

13 Maret 2022

Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap pembangunan tempat pengolahan sampah berskala besar (ITF) cepat rampung

Baca Selengkapnya