Bom di Pos Polisi Thamrin Memakai Pemicu  

Reporter

Editor

Bagja

Rabu, 20 Januari 2016 18:17 WIB

Tiga warga tergeletak di jalan usai terkena bom di dekat pos polisi di kawasan Sarinah, Jakarta, 14 Januari 2016. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Bom yang meledak di pos polisi Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis 14 Januari 2016, pekan lalu, bukan bom bunuh diri. "Ia meledak memakai saklar. Dihidupkan, ditinggal, lalu meledak," ujar seorang perwira polisi yang terlibat dalam penyidikan aksi terorisme ini, di Jakarta, Rabu, 20 Januari 2016.

Menurut perwira polisi ini, dari tiga bom yang meledak di dalam serangan teroris itu bom pos polisi paling besar daya ledaknya. Karena itu, bom di pos ini mendapat perhatian lebih besar dari polisi yang datang ke lokasi ledakan.

Pada awal kejadian, bom ini diduga sebagai bom pertama. Padahal, sepuluh detik sebelumnya bom meledak di kedai kopi Starbucks. "Polisi tidak terlalu perhatikan Starbucks karena ada tiga mayat tergeletak di sana," ujarnya.

BACA: Kronologi Bom Thamrin Versi CCTV

Lima orang menjadi korban ledakan di pos polisi tersebut. Riko Hermawan yang sedang ditilang meninggal, sementara kakaknya, Anggun, yang tak ikut ke pos terluka dan dirawat di RS Cipto Mangunkusumo. Ajun Inspektur Satu Deni terluka parah.

Dian Joni Kurniadi, yang tubuhnya tergeletak tanpa kaki dan mengepul di jalur bus Transjakarta, diduga sebagai pelaku pengeboman itu. Satu orang lagi yang meninggal adalah Sugito, kurir yang akan mengantar paket dari Jalan Wahid Hasyim. Sugito sempat diduga menjadi pelaku oleh pihak polisi. Polisi memastikan ia bukan bagian dari para teroris.

Delapan orang meninggal dalam serangan teror itu, yakni empat teroris, satu polisi, dan tiga warga sipil. Setelah bom pos polisi meledak, Afif Sunakim dan Muhammad Ali menembak kerumunan orang yang menonton evakuasi Aiptu Deni. Rais Karna meninggal ditembak Afif di kepala, persis di depan Subekti, fotografer Tempo yang sedang mengabadikan momen itu.

BACA: Kesaksian Fotografer Tempo Rekam Pelaku Teror Bom Thamrin

Ali berlari ke arah Aiptu Budiono yang terlihat meraba pistol dengan posisi di belakang Afif. Ali menembak Budiono. Keduanya lalu merangsek ke Starbucks, yang kemudian diburu polisi. Baku tembak terjadi. Sebuah bom lagi meledak di depan Starbucks. Akibat ledakan itu, Ali tewas dengan kepala hancur. Sementara Afif masih berusik dengan kehilangan sebelah kaki. Dia kemudian ditembak Ajun Komisaris Besar Untung Sangaji, anggota Kepolisian Air Jakarta.

Negara Islam Irak dan Suriah mengumumkan bertanggung jawab atas serangan itu. Polisi kini tengah memburu Muhammad Bahrun Naim, yang mengklaim sebagai khalifah ISIS Asia Tenggara, yang diduga pengendali serangan ini.

INGE KLARA SAFITRI


Catatan Koreksi: Pada Kamis 21 Januari 2016, pukul 22.50 WIB, redaksi mengubah berita ini untuk menghormati kesepakatan dengan narasumber yang tidak bersedia namanya disebutkan. Kami mohon maaf atas kesalahan ini.


Berita terkait

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

3 hari lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Imbau Kepala Daerah Segera Salurkan Anggaran Pilkada 2024

3 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Imbau Kepala Daerah Segera Salurkan Anggaran Pilkada 2024

Tito Karnavian mengatakan masih ada beberapa penyelenggara Pilkada 2024 di daerah yang belum menerima anggaran.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

5 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

DKPP akan Bangun Kantor Perwakilan di Daerah, Apa Alasannya?

9 hari lalu

DKPP akan Bangun Kantor Perwakilan di Daerah, Apa Alasannya?

DKPP akan membangun kantor perwakilan di Papua, Kalimantan Tengah, Sumatera, dan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

12 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

15 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

15 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

16 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

16 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

23 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya