Wali Kota Depok Lantik Indra Bekti Jadi Jurkam Partai Ember  

Reporter

Minggu, 24 Januari 2016 23:12 WIB

Artis Indra Bekti menghadiri konferensi pers "Botakin Selebriti Shave For Hope 2015" di Jakarta, 11 Agustus 2015. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Depok - Rencana Nur Mahmudi Ismail setelah lengser menjadi Wali Kota Depok pada pekan ini, untuk membentuk partai baru tidak main-main. Pria yang telah memimpin Depok, selama sepuluh tahun itu, bahkan telah melantik pembawa acara kondang Indra Bekti, untuk menjadi juru kampanye Partai Ember di Grand Launching Partai Ember di Perumahan Griya Melati Mas di RW08 Kelurahan Jatimulya Kecamatan Cilodong, Minggu 24 Januari 2016.


Nur Mahmudi mengatakan launching besar Partai Ember merupakan tekat warga Depok di setiap RW untuk memilah sampah dari sumbernya. Pembentukan partai ini, terinspirasi dari amanah Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.


"Bahwa sampah harus diolah dari sumbernya. Seperti rumah tangga, pabrik-pabrik, warung-warung dan perkantoran harus melakukan pemilahan sampah," kata Nur Mahmudi, Minggu 24 Januari 2016.


Ia bertutur, warga mesti bisa memilah sampah organik yang busuk, kering, maupun yang bisa diolah kembali. Selain itu, warga juga harus mengetahui bahaya sampah B3, bila tidak diolah.


Untuk sisa sampah yang tidak bisa diolah, yakni residu kedepan akan dimanfaatkan untuk energi. Tahun ini, Depok berencana mengembangkan waste to energi dari residu sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir di Cipayung. "Residu memang dikelola kedepannya untuk energi," ujarnya.


Advertising
Advertising

Nur Mahmudi mengungkapkan mengapa partai yang baru dibuat di pengujung akhir masa jabatannya ini bernama Partai Ember. Soalnya, kata dia, sampah organik basah yang dipilah warga nantinya menggunakan ember.


Pembentukan partai Ember juga merupakan langkah-langkah untuk pengelolaan sampah setelah adanya bank sampah. Bank sampah mengelola sampah non organik yang masih bisa didaur ulang. Sedangkan Partai Ember mengelola sampah organik, untuk dijadikan kompos.


"Sampah organik yang basah dan kadang bau busuk, seta kotoran tempat tinggal akan diolah. Mereka punya terobosan, dan menggunakan ember dari inspirasi tersebut," ucapnya.


Nantinya akan ada satu ember besar, yang mewadahi 25 kepala keluarga yang menggunakan ember kecil. Setiap hari atau sepekan sekali ember besar akan dikumpulkan dengan dijemput oleh pasukan gerobak maupun mobil, untuk mengambil sampah organik yang telah terkumpul.


"Yang mengambil ember besar, yang nantinya bakal diolah menjadi kompos melalui sebuah proses sekitar 14 minggu. Kompos yang sudah jadi dikembalikan lagi ke warga untuk gerakan pertanian mereka," tuturnya.


Partai Ember, kata dia, adalah sekumpulan masyarakat yang bertekat dan sadar memilah sampah organik yang disimpan di wadah ember atau sejenisnya, yang nantinya dikumpukan. "Ini yang menjadi dasar kenapa namanya partai ember," imbuhnya.


Indra Bekti mengatakan bakal mengadopsi cara pemilahan sampah seperti ini. Menurutnya Depok membikin terobosan yang baik untuk mengolah sampah organik. "Akan saya perkenalkan pengolahan sampah dengan sistem Partai Ember ini, kepada siapapun. Saya akan perkenalkan ke seluruh Indonesia," tuturnya


IMAM HAMDI



Berita terkait

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

8 jam lalu

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

Anggota gengster menghadang korban di tengah jalan. Korban berusaha kabur namun terjatuh.

Baca Selengkapnya

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

12 jam lalu

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

Setelah polisi melakukan pendalaman akhirnya terungkap penyebab utama bullying terhadap siswi SMP Al-Basyariah Bojonggede itu.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

2 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Pencopotan Spanduk Supian Suri, Deolipa Yumara: Berlebihan dan Tidak Adil

2 hari lalu

Pencopotan Spanduk Supian Suri, Deolipa Yumara: Berlebihan dan Tidak Adil

Pengacara Deolipa Yumara menilai tindakan Satpol PP mencopot spanduk bergambar Sekretaris Kota Depok Supian Suri di sebuah acara berlebihan.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

2 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

2 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

2 hari lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

3 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

3 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

3 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya