Ada Saksi Ahli yang Bisa Ungkap Kematian Mirna  

Reporter

Senin, 25 Januari 2016 11:15 WIB

Petugas keamanan berjaga di sekitar Restoran Olivier saat Kepolisian Daerah Metro Jaya menggelar prarekonstruksi dan menggeledah TKP tewasnya Mirna di Mal Grand Indonesia, Jakarta, 11 Januari 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi akan menjemput saksi ahli yang berada di luar kota untuk mengungkap kasus Wayan Mirna Salihin yang tewas setelah diracun di Olivier Café, Grand Indonesia, pada Rabu tiga pekan lalu. Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan orang ini merupakan saksi ahli terakhir dan penting untuk mengungkap kasus tersebut. “Ini ahli krusial, belum bisa disampaikan siapa, bahkan (dia) di luar kota,” kata Krishna, Minggu, 24 Januari 2016.

Saat ini, ucap Krishna, pihaknya masih menunggu berita acara pemeriksaan dari rekonstruksi kopi oleh Pusat Laboratorium Forensik, psikolog forensik, dan psikiater forensik rampung.

“Kalau dokumen BAP-nya sudah ada, kami akan mengutus tim untuk terbang ke tempat ahli itu,” ujarnya. Keterangan saksi ahli yang hendak dijemput ini untuk memperkuat alat bukti yang sudah dimiliki penyidik. Nantinya, keterangan ahli itu akan digabungkan dengan hasil pemeriksaan.

Simak: Ungkap Kasus Mirna, Polisi Terbang Jumpai Saksi Ahli Spesial

Krishna meyakini tersangka pembunuh Mirna segera diketahui dan ditetapkan dalam waktu dekat. Saat ini penyidik telah memiliki empat alat bukti. “Empat alat bukti ini sedang dikerjakan. Kami akan tingkatkan status siapa pun menjadi tersangka, meski pelakunya tidak mengakui,” tuturnya.

Pekan lalu, polisi secara maraton memeriksa Jessica Kumala Wongso, salah satu teman Mirna yang minum bersama korban di Olivier Cafe. Jessica dianggap mengetahui apa yang terjadi sebelum Mirna dan seorang teman lain, Hani, datang. Sebab, Jessica tiba lebih dulu di kafe itu.

Jessica pula yang memesan dan membayar es kopi Vietnam yang diminum Mirna. Namun, ternyata, es kopi itu mengandung sianida sehingga menewaskan Mirna. Ditemui seusai pemeriksaan Rabu lalu, Jessica membantah terlibat dalam pembunuhan ini. “(Saya) tidak ada hubungannya. Saya hanya sedih teman saya meninggal,” ucap perempuan 27 tahun ini.

Simak: Tersangka Kematian Mirna Ditetapkan Setelah Gelar Perkara

Dia mengaku tak mengetahui bagaimana zat beracun itu ada di dalam kopi yang dipesannya untuk Mirna. Saat ini polisi masih mencari celana jin yang dipakai Jessica dalam pertemuan itu. Menurut pengakuan pekerja rumah tangga Jessica, SR, majikannya itu yang menyuruhnya membuang celana tersebut karena robek.

Kuasa hukum Jessica, Yudi Wibowo Sukinto, mengatakan SR-lah yang berinisiatif membuang celana itu. “Dia bilang sama Jessica, ‘Non, celananya sudah robek, dibuang saja, ya?’,” ucap Yudi menirukan perkataan pembantu Jessica. Saat itu Jessica langsung menjawab, “Ya.”

Simak: Alasan Polisi 'Menjaga' Pembantu Jessica, Teman Ngopi Mirna

ABDUL AZIS | AFRILIA SURYANIS






Advertising
Advertising

Berita terkait

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

43 detik lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

3 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

8 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya