TEMPO.CO, Jakarta - Penyelidikan kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin terus mengaduk-aduk keingintahuan publik. Kabar terakhir, Kepolisian Daerah Metro Jaya berencana mendatangi saksi ahli yang diklaim sangat spesial dan penting.
"Kalau sudah ada hasil BAP-nya, kami akan terbang ke tempat saksi ahli tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Markas Polda Metro Jaya, pada Sabtu, 23 Januari 2016.
SIMAK: Sianida di Kopi Mirna, Jessica, dan Kisah Agatha Christie
Padahal sebelumnya polisi telah menghadirkan tiga ahli psikologi forensik dan psikiatri forensik untuk mengungkap kasus Mirna yang meninggal setelah menyeruput kopi di Olivier Cafe, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016.
Krishna Murti menjelaskan, pakar tersebut merupakan ahli yang terakhir. Ahli ini yang nantinya membaca hasil berita acara pemeriksaan (BAP) dari rekonstruksi kopi oleh Pusat Laboratorium Forensik, psikologi forensik, dan psikiatri forensik.
Dia belum bersedia mengungkap jati diri dan alamat saksi ahli tersebut. Yang jelas, anak buah Krishna harus menggunakan pesawat terbang untuk menemuinya.
Saksi ahli itu diharapkan memperkuat alat bukti yang sudah dikumpulkan tim penyidik. Nantinya keterangan ahli tersebut akan digabungkan dengan BAP yang sudah keluar. "Kalau BAP tersebut sudah lengkap, semuanya siap untuk ekspos ke jaksa penuntut umum (JPU)," ucapnya.
SIMAK: Misteri Kopi Mirna dan Arti Penting Celana Jessica
Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, kejang-kejang lalu tewas setelah meminum es kopi ala Vietnam di Olivier Cafe. Di kafe itu, Mirna sedang berkumpul bersama kedua temannya: Hani dan Jessica.
Wayan dan dua temannya tak datang bersamaan. Jessica datang lebih dulu dan memesan minuman. Selang 40 menit, korban tiba bersama Hani. Polisi telah memeriksa kediaman Jessica dan menempatkan pembantu rumah tangganya dalam rumah khusus.
ABDUL AZIS