Kasus Mirna, Komnas HAM: Jessica Depresi

Kamis, 28 Januari 2016 20:26 WIB

Sahabat almarhumah Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso didampingi kuasa hukum Yudi Wibowo Sukinto dan Andi Joesoef (kanan) untuk meminta perlindungan dan pengaduan ke kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jakarta, 27 Januari 2016. Kedatangan Jessica ke Komnas HAM ini terkait kasus kematian Mirna yang tewas usai meneguk kopi vietnam di Restoran Olivier. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Siane Indriani, mengatakan Jessica Kumala Wongso, saksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin, mengalami depresi karena merasa disudutkan dan seolah sudah menjadi tersangka dalam kasus tersebut.

Siane meminta semua pihak, termasuk media melakukan analisis lebih dalam terhadap setiap pernyataan dan fakta terkait dengan kasus tersebut. “Harusnya tak ada kriminalisasi yang hanya berdasar pada asumsi,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 28 Januari 2016.

Menurut Siane, dalam kasus itu sudah ada bukti ilmiah dan CCTV yang bisa mengungkap kasus tersebut. “Jangan kemudian ada yang jadi tersangka hanya dengan asumsi lalu dirahasiakan demi proses penyidikan. Itu tidak adil,” katanya. Dia menyesalkan sikap polisi dalam menangani kasus tersebut. “Masa ada polisi penyidik yang melempar opini lewat sosial media, ini berbahaya.”

Siane mengatakan Komnas HAM akan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Dia memastikan akan memantau proses pemeriksaan Jessica agar berlangsung sebagaimana seharusnya. “Intinya jangan memainkan hukum melalui opini publik, itu hanya akan menyesatkan,” katanya.

Sebelumnya, Jessica, 27 tahun, bersama kuasa hukumnya, Yudi Wibowo, mendatangi Komnas HAM dan bertemu Siane. Jessica sempat menuturkan kronologi kejadian pada hari kematian Mirna. Terutama peristiwa awal pertemuan mereka di kafe Olivier, Grand Indonesia.

Jessica dan Mirna merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia. Jessica lulusan desain grafis dari kampus itu. Kata Yudi, Jessica tinggal di Australia sejak 2008 dan jarang pulang ke Indonesia karena orang tuanya di Australia sejak 2005.

Jessica memiliki janji bertemu Mirna, Hani, dan teman lain bernama Vera di kafe Olivier, mal Grand Indonesia, 6 Januari 2016. Mereka berjanji bertemu pukul 17.00 WIB. Namun, Jessica yang diantar ayahnya, sudah tiba duluan pukul 14.00 WIB. Sekitar 40 menit kemudian, Mirna datang bersama Hani, sedangkan Vera tidak datang.

Setelah meneguk minuman yang sudah dipesankan Jessica, Mirna ambruk dan kejang-kejang. Mulutnya mengeluarkan busa. Mirna meninggal di Rumah Sakit Abdi Waluyo setelah sempat dibawa ke klinik di lantai dasar Grand Indonesia.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

20 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

21 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

1 hari lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

1 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

1 hari lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

1 hari lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

1 hari lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

2 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

2 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

2 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya