Terungkap Alasan Begeng Membunuh Bocah SD di Depok

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 8 Februari 2016 16:22 WIB

Pelaku pembunuhan anak dibawah umur, Januar Arifin alias Begeng. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Januar Arifin alias Begeng, 35 tahun, akhirnya mengungkapkan alasannya membunuh, Jamaludin, 7 tahun, bocah kelas I sekolah dasar yang diculik sepulang sekolah. Tersangka menyekap kepala Jamaludin dengan bantal karena panik didatangi polisi sekitar pukul 04.00, Minggu, 7 Februari 2016.

Hal itu diungkapkan Begeng kepada Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait saat menemuinya di Kepolisian Resor Kota Depok, Senin, 8 Februari 2016. "Tersangka panik saat polisi menggerebek rumahnya. Dia pun menyekap korban dengan bantal di dalam kamar," kata Arist.

Arist mengatakan kasus penculikan ini masih perlu dikembangkan dan diselidiki lebih lanjut oleh polisi. Bahkan masih membutuhkan psikolog forensik untuk mengungkap motif penculikan tersebut agar terang benderang. "Tersangka sudah jujur. Tapi masih perlu dikembangkan lagi. Beri kesempatan polisi untuk mendalaminya," ujarnya.

Untuk mengembangkan kasus ini, masih perlu data hasil otopsi jasad korban. Saat ini polisi masih menunggu hasil otopsi tersebut. Besok, kata Arist, akan ada psikolog forensik yang melihat kepribadian dan kejiwaan tersangka.

Tersangka, kata dia, bisa jadi memiliki masalah karena dia sudah bercerai dan punya seorang anak. Selain itu, tersangka mengaku akan menikah pada Maret bulan depan. "Pembunuhan karena panik," ucapnya.

Arist mengatakan tersangka juga mengaku sering bertemu korban. Kejadian penculikan dan pembunuhan yang menimpa PNF di Kalideres, Angeline, dan di Jasinga sudah menjadi kejahatan luar biasa. "Pak Presiden sudah menyepakati bahwa perampasan hidup anak yang diawali kejahatan seksual itu extra ordinary," dia menjelaskan.

Jadi, menurut dia, tidak berlebihan peraturan pemerintah mengenai kejahatan terhadap anak yang disertai kekerasan seksual bisa diberikan hukuman dengan pemberatan, seperti suntik kimia atau kebiri. "Ini menjadi warning bangsa ini karena kejahatan seksual anak sudah tahap darurat," tuturnya.

Kejadian ini, dia berujar, terjadi karena lemahnya perhatian keluarga terhadap anak mereka. Seharusnya setiap anak diberikan perhatian ekstra. Soalnya, mereka menjadi sasaran kejahatan seksual dan pembunuhan. Semua pihak harus menjadikan kasus seperti ini sebagai pelajaran. "Ekstra perhatian juga bila ada perubahan perilaku anak."

Situasi sekarang ini, kata dia, sudah harus mewajibkan semua instansi, seperti pabrik dan perusahaan, bahkan pemerintah membuat day care. "Sama tetangga juga harus ekstra perhatian," ujarnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

22 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

24 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

28 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

30 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

30 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

32 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

43 hari lalu

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.

Baca Selengkapnya

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

52 hari lalu

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

55 hari lalu

Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

Setelah Jokowi menjadi presiden pada 2014, aktivis Raharja Waluya Jati menitipkan pesan kepada Jokowi untuk tuntaskan kasus penculikan aktivis 1998.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong-un Puji Jepang, Sebut Korea Utara akan Tingkatkan Hubungan

16 Februari 2024

Adik Kim Jong-un Puji Jepang, Sebut Korea Utara akan Tingkatkan Hubungan

Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan rezimnya terbuka untuk meningkatkan hubungannya dengan Jepang.

Baca Selengkapnya