Begeng Akhirnya Mengaku Bunuh Jamaludin, Ini Motifnya

Reporter

Editor

Anton Septian

Jumat, 12 Februari 2016 06:34 WIB

Pelaku pembunuhan anak dibawah umur, Januar Arifin alias Begeng. Istimewa

TEMPO.CO, Depok - Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Dwiyono mengatakan tersangka Juniar Arifin alias Begeng menculik Jamaludin karena kekurangan biaya untuk pernikahan yang mencapai Rp 250 juta. Begeng mengaku telah mengenal tersangka yang merupakan keluarga pemilik bengkel di kawasan Beji.

"Tersangka menculik saat melihat Jamaludin usai pulang sekolah," kata Dwiyono, Kamis 11 Februari 2016.

Begeng mengaku telah merencanakan penculikan pada Jumat, sehari sebelum penculikan. Begeng menculik an agar mendapatkan duit dengan cara cepat. Musababnya, tersangka kekurangan dana untuk biaya pernikahannya.

Begeng melihat keluarga Jamaludin yang mempunyai bengkel motor mampu menyanggupi permintaan tebusan yang nanti bakal dimintanya. Sebelum penculikan dilakukan, tersangka ke toko batu akik milik Afrizal Giilang Putra alias Daus. "Tapi, korban masih tidur," ucapnya.

Saat itu, Begeng ingin mengambil undangan pernikahan di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Sabtu 6 Februari 2016. Nah, saat itu tersangka berpapasan dengan korbannya di jalan, usai dari toko Daus, dan langsung mengajaknya pergi. "Di situ tersangka menculiknya. Karena korban memang sudah kenal dengan tersangka sebelumnya."

Begeng, kata dia, sudah mengetahui latar belakang keluarga Jamaludin. Sehingga dia langsung menculik bocah tujuh tahun usai pulang sekolah. Apalagi, kata Dwiyono, Jamaludin sering diberi duit untuk main PlayStation. "Diajak main PS ke rumah tersangka," ucapnya.

Tersangka Begeng merupakan pelaku tunggal. Saat diotopsi, kondisi jenazah korban sudah 12 jam. Berdasarkan hasil otopsi korban mengalami luka di bibir, memar di bagian hidung dan punggung belakang. Selain itu, korban mengalami bintik-bintik pendarahan di jantung dan liver, karena pembengkakan pembuluh darah. "Tersangka dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati."

Korban ditemukan tewas di dalam kamar mandi rumah tersangka di Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Minggu 7 Februari 2016. Kondisi Jamaludin dalam keadaan tertelungkup. Dia tewas dibekap dengan bantal karena tersangka panik rumahnya didatangi polisi.

Pengacara tersangka, Herman Dionne, menuturkan pengakuan Begeng. Niat menculik korban karena terdesak kebutuhan ekonomi. Tersangka berniat untuk meminta tebusan kepada keluarga korban yang mempunyai bengkel di kawasan Beji.

Tersangka mempunyai rencana untuk menikah pada 5 Maret 2016. Tapi, biayanya untuk melangsungkan resepsi pernikahan tersebut. Padahal, tersangka sudah memesan undangan dan katering untuk acara pernikahannya.

Juniar mengaku kepada pengacara bahwa dia membunuh Jamaludin karena panik didatangi orang banyak ke rumahnya pada Minggu 7 Februari 2016. Akhirnya, dia langsung membekap tersangka dengan bantal, yang saat itu sedang tidur di kamarnya.

Untuk menghindari polisi, tersangka membawa korban yang sudah tewas ke kamar mandi, untuk menyembunyikannya. "Tersangka baru membukakan pintu rumahnya, setelah membunuh korban," ucapnya.

Pada Sabtu malam, Januar telah membawa ibunya keluar rumah. Orang tua Januar tidak menyangka anaknya menculik karena dia terlihat dekat dengan korbannya. "Korban dan tersangka memang terlihat dekat. Bahkan, tersangka mengaku dipanggil oom oleh korbannya."

Juniar mengaku tidak sedikit pun melakukan kekerasan saat menculik Jamaludin. Bahkan, tersangka berani bersumpah tidak melakukan pencabulan kepada korbannya. "Kalau ada. Nanti yang membuktikannya hasil otopsi," ujarnya.

Juniar mengaku spontan menculik Jamaludin karena merasa dekat dengan korbannya. Selain itu, tersangka mengaku tidak harmonis dengan ibunya. "Jamal tidak tahu mau curhat sama siapa," ujarnya.

Menurut Herman, pendidikan Begeng cukup tinggi. Begeng adalah sarjana universitas ternama di Jakarta. "Tersangka memang sudah dekat. Membunuh karena panik."

IMAM HAMDI

Berita terkait

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

4 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

17 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

23 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

24 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

29 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

30 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

31 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

32 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

44 hari lalu

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

51 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya