Ahok Sindir Lulung: Ngerti Undang-Undang KPK Enggak, Sih?

Reporter

Rabu, 17 Februari 2016 12:51 WIB

(Kiri - Kanan) Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham 'Lulung' Lunggana, Ketua DPD DKI Jakarta Muhammad Taufik, Ketua Pansus LHP BPK RI Triwisaksana dan anggota DPRD Prabowo Soenirman mendatangi KPK, Jakarta, 30 Oktober 2015. Mereka melaporkan hasil anggaran terkait pembelian lahan rumah sakit Sumber Waras. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Gubermur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyindir sikap Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana yang mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dengan penyelidikan kasus Rumah Sakit Sumber Waras. Menurut Ahok, agenda itu mencerminkan kedangkalan pemahaman Lulung, panggilan akrab Abraham Lunggana, dalam proses penegakan hukum.

Baca: Apa Motif Dibalik Kasus RS Sumber Waras?

"Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Saudara Lulung yang menyandang gelar sarjana hukum dan mempunyai kantor pengacara, dia ngerti Undang-Undang KPK enggak, sih?" kata Basuki di Markas Komando Daerah Militer Jaya, Jakarta Timur, Rabu, 17 Februari 2016. Menurut Ahok, KPK merupakan lembaga independen yang tidak bisa dipengaruhi oleh siapa pun.

Ahok percaya KPK menjalankan tugasnya dengan benar, meski Lulung mengajak sejumlah koleganya di parlemen ke KPK. Ahok yakin tak terlibat dalam kasus tersebut. "Saya yakin KPK akan kerja profesional. Jangankan untuk nyolong, niat kami mau nyolong anggaran pembelian lahan RS Sumber Waras saja KPK enggak nemuin," ujar Ahok lagi.

Lulung dan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta berencana menyambangi gedung KPK hari ini. Kedatangan mereka bertujuan menagih hasil penyelidikan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.

Baca: Dokumen Kejanggalan RS Sumber Waras

Kasus pembelian lahan RS Sumber Waras berawal dari laporan sejumlah anggota Dewan perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta pada Desember 2015. Laporan itu didasari temuan Badan Pemeriksa Keuangan yang menyebut adanya indikasi kerugian daerah sebesar Rp 191 miliar dalam pembelian lahan yang rencananya diperuntukkan bagi perluasan lahan rumah sakit kanker itu.

INGE KLARA SAFITRI


Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

17 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

20 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

23 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya