Harga Kantong Plastik di DKI Rp 5.000, Peretail Belum Tahu  

Minggu, 21 Februari 2016 12:06 WIB

Petugas Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat menimbang sampah yang dikumpulkan oleh anggota komunitas dalam gerakan pungut sampah di Bundaran HI, Jakarta, 21 Februari 2016. Total sampah yang terkumpul di Bundaran HI sebanyak 342,7 kilogram dan sekitar 100 kilogram di Gelora Bung Karno. Tempo/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebutkan harga satu kantong plastik di Ibu Kota sebesar Rp 5.000 berlaku mulai hari ini. “Uji coba selama empat bulan, nanti kami evaluasi lagi," tuturnya, Ahad, 21 Februari 2016, di bundaran HI, Jakarta.

Harga plastik untuk berbelanja yang mahal ini, kata Djarot, ditetapkan agar masyarakat tidak menyepelekan pengelolaan sampah. Ia takut, jika harga kantong plastik murah, masyarakat masih mau membelinya. "Makanya saya tawarkan Rp 5.000. Kalau tidak mau, ya harus bawa kantong sendiri," katanya.

Harga itu berlaku untuk semua jenis kantong plastik. Nantinya, uang hasil pembelian kantong plastik itu akan dikembalikan kepada masyarakat. Sayang, Djarot tak menjelaskan bagaimana mekanisme pengembalian uang hasil pembelian kantong plastik kepada masyarakat tersebut.

Yang jelas, kata Djarot, pihaknya telah menyampaikan hal ini kepada pengusaha retail. Pertimbangan pemerintah mewajibkan sampah plastik berbayar seperti sekarang adalah sampah tersebut sudah terlalu banyak dan membebani lingkungan dalam 500 tahun ke depan. "Nanti secara bertahap saya sampaikan ke pasar tradisional," ucapnya.

Namun, ternyata, kalangan pengusaha retail mengaku baru tahu tentang harga kantong plastik tersebut. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Roy Mandey mengatakan pihaknya baru tahu hari ini bahwa harga kantong plastik sebesar Rp 5.000 karena sebelumnya, dari surat edaran Kementerian Lingkungan Hidup, disebutkan harga kesepakatan Rp 200. "Kalau mau mahal, sebenarnya bertahap bisa.”

Secara pribadi, menurut Roy, sebaiknya pemerintah mulai menetapkan harga plastik dari yang terendah hingga tertinggi. Selain tak memberatkan konsumen, ia tak mau disebut mencari keuntungan. "Sedangkan uangnya masuk ke pengusaha, mekanisme kembali ke masyarakat itu belum dibicarakan," tuturnya.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

37 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

43 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

Bendera Palestina Berkibar di Balai Kota Oslo

29 November 2023

Bendera Palestina Berkibar di Balai Kota Oslo

Balai kota Oslo mengibarkan bendera Palestina untuk memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya