Bendung Katulampa di Bogor berstatus waspada. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Bogor, terutama kawasan Puncak, pada Jumat malam, 4 Maret 2016, mengakibatkan debit air Sungai Ciliwung mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa, Bogor, terpantau mencapai 160 sentimeter atau siaga II untuk banjir Jakarta.
Kepala Pos Pantau Bendung Katulampa Andi Sudirman mengatakan peningkatan tinggi air di bendung itu terjadi pada pukul 19.00 WIB karena curah hujan di Puncak cukup lebat. "Curah hujan yang turun di kawasan Puncak sangat mempengaruhi peningkatan debet air Sungai Ciliwung, karena Puncak merupakan hulu sungai, yang mengakibatkan ketinggian air di Katulampa meningkat," ucapnya.
Dia berujar, dengan ketinggian air 160 sentimeter, debit air Sungai Ciliwung yang mengalir dari Bendung Katulampa menuju Jakarta sebanyak 307.467 liter per detik. "Jumlah air yang mengalir ini akan bertambah jika wilayah Cibinong, Depok, juga diguyur hujan lebat," tuturnya.
Andi mengimbau masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Ciliwung waspada akan adanya peningkatan debit air yang dapat menyebabkan banjir. "Diperkirakan air tiba di Depok dan Jakarta sekitar sepuluh jam," katanya.
Menurut dia, ketinggian air merangkak dari status normal ke titik siaga IV pada pukul 16.30. Kemudian berada di titik siaga III pada pukul 18.30 WIB. " Bogor saat ini masih diguyur hujan deras, terutama kawasan Puncak, sehingga ketinggian air diperkirakan meningkat," ucapnya.