Seorang polisi memeriksa kondisi mobil milik Raka Widyarma anak Gubernur Banten Rano Karno yang mengalami kecelakaan di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 10 Maret 2016. Kecelakaan beruntun tersebut melibatkan mobil Honda H-RV, sepeda motor, taxi dan mobil yang dikendarai Raka Widyarma tidak memiliki Surat Tanda Nomer Kendaraan Bermotor (STNK). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
TEMPO.CO, Tangerang – Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta akan memeriksa urine Raka Widyarma, anak angkat Gubernur Banten Rano Karno, untuk memastikan apakah dia dalam keadaan sadar atau ada pengaruh minuman atau narkoba ketika mengemudikan Honda HRV yang menabrak taksi dan sepeda motor di Jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta.
"Jika perlu, pemeriksaan urine dilakukan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris M. Salim Margie, Kamis, 10 Maret 2016.
Namun Salim belum memastikan kapan pemeriksaan urine akan dilakukan. Menurut dia, saat ini polisi masih fokus melakukan pemeriksaan terkait dengan kasus kecelakaannya saja. "Fokus kami untuk kasus kecelakaannya dulu," katanya.
Saat ini, Salim mengatakan polisi baru akan melayangkan pemanggilan untuk pemeriksaan Raka yang menghilang pascamenabrak taksi dan sepeda motor di jalur alternatif Bandara Soekarno-Hatta. Saat kejadian, Raka bersama temannya, Deni, meninggalkan lokasi kecelakaan menggunakan taksi.
“Ke rumah sakit di kawasan Pondok Indah, karena dia mengalami luka di dahi dan pelipis," kata Salim. Hingga Kamis petang ini, polisi belum memeriksa Raka.
Pada 2012, Raka Widyarma sempat tersandung kasus penyalahgunaan narkoba. Ia ditangkap Polres Bandara dengan barang bukti pil ekstasi.