Krisis Dokter, Wali Kota Depok: Minimal Beri Pasien Senyum  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 14 Maret 2016 18:49 WIB

Seorang dokter mengecek kesehatan pasien yang sedang menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di ruang rawat inap Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta, 8 Februari 2016. Jumlah tersebut lebih sedikit dibanding akhir Januari 2016 lalu yang mencapai 87 pasien. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad menyatakan rasio pelayanan kesehatan di Depok masih jauh dari standar. Sebab, jumlah dokter yang bekerja di puskesmas masih kurang untuk melayani ratusan warga Depok yang datang setiap hari untuk berobat. "Untuk maksimal dalam pelayanan memang sulit. Tapi sekecil-kecilnya pelayanan, harus tetap memberi senyum kepada pasien," ujar Idris, Senin, 14 Maret 2016.

Meski kekurangan sumber daya manusia, aparatur pemerintah harus bisa semaksimal mungkin melayani masyarakat. Secara kuantitas, untuk melayani memang belum bisa maksimal. Namun setidaknya, kata Idris, dokter di puskesmas bisa melayani dengan moralitas yang baik.

Selain itu, banyak puskesmas di Depok masih belum mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Depok 2012-2016 sebanyak 50 puskesmas. Saat ini, Depok mempunyai 41 puskesmas dengan jumlah dokter sebanyak 98 orang. "Rasio pelayanan kesehatan masih jauh, di puskesmas seharusnya ada lebih dari dua dokter PNS," kata Idris.

Untuk merekrut honorer dokter di Depok juga mengalami keterbatasan. Sebab, aturan untuk merekrut tenaga honorer memang dibatasi. "Honorer dibatasi, mengangkat calon Pegawai Negeri Sipil juga belum bisa," ucapnya.

Idris mengatakan, berdasarkan laporan penyelenggaraan negara, Depok masuk sepuluh besar. Hanya saja, masalah akuntabilitas masih mendapat poin C. "Artinya pelayanan sudah baik," ucapnya.

Depok memang kekurangan ribuan PNS untuk melayani warga Depok yang mencapai 2 juta jiwa. Sebagai contoh, beberapa kelurahan di Depok hanya mempunyai empat PNS. Karena tidak bisa mempekerjakan tenaga honorer, akhirnya kelurahan menyediakan tenaga sukarelawan untuk membantu.

"Padahal tidak ada nomenklaturnya untuk tenaga sukarelawan. Gajinya patungan dari gaji lurah," ucapnya. Berdasarkan catatan Tempo, Depok saat ini kekurangan sekitar 3.000 PNS untuk melayani warganya dengan maksimal.

Sedangkan berdasarkan data yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil per April 2015, penduduk Depok mencapai 2,043 juta orang dengan jumlah PNS 7.690 orang. Idealnya, satu orang PNS melayani 100-150 orang.

IMAM_HAMDI

Berita terkait

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

10 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

40 hari lalu

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

57 hari lalu

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

20 Februari 2024

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

Kepada hakim, ALI tak menyangka temannya, Anggi, akan membajak paket Shopee dan menggunakan akun banknya untuk penipuan lantaran mahasiswi kedokteran.

Baca Selengkapnya

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

19 Februari 2024

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Program Sehari Tanpa Nasi di Depok, Belasan Siswa Pingsan 12 Tahun Lalu

11 Februari 2024

Kilas Balik Program Sehari Tanpa Nasi di Depok, Belasan Siswa Pingsan 12 Tahun Lalu

Acara pemecahan rekor MURI sehari tanpa nasi di Depok melibatkan puluhan ribu orang. Belasan siswa pingsan karena lemas

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

8 Februari 2024

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

Pendirian Fakultas Kedokteran diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

4 Februari 2024

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

Calon presiden Prabowo Subianto menjanjikan 300 fakultas kedokteran dan beasiswa untuk 10 ribu pelajar.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

16 Januari 2024

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

Berapa besaran UKT untuk Program Studi Kedokteran?

Baca Selengkapnya