Ahok Ungkap Dinas yang Sering Minta Komisi Pengadaan Lahan  

Reporter

Jumat, 18 Maret 2016 19:23 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat ditemui di ruang kerja pribadinya di Balai Kota, Jakarta, 28 November 2015. TEMPO/Angelina Anjar

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah membeberkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan potensi korupsi dalam pembelian lahan oleh pemerintah DKI Jakarta. "Saya sudah cerita banyak kepada tim pelaporan KPK. Tim saya sudah sampaikan. Jadi KPK pun sudah mulai memetakan seperti apa," katanya di Balai Kota, Jumat, 18 Maret 2016.

Ahok menyebutkan beberapa modus korupsi yang kerap digunakan dalam pembelian lahan tersebut. Misalnya, Ahok menyebutkan ada pihak yang hanya melakukan pembelian melalui orang yang sama. Selain itu, ada pihak yang menjual harga nilai jual obyek pajak dengan mekanisme harga appraisal.

Belum lagi modus yang dilakukan adalah membatalkan pembelian lahan jika penjual tidak memberikan komisi atau pungutan. "Kalau orang enggak mau kasih komisi, dia enggak jadi dibeli dengan alasan administrasi SK (surat keputusan) dan macam-macam," ujarnya.

Ahok tidak tahu persis sejak kapan praktek tersebut berlangsung. Namun ia menyebutkan penarikan komisi atau pungutan ini sudah terpola sehingga pemerintah provinsi berencana memetakan jaringan ini. Salah satu yang mulai dicanangkan pemerintah DKI adalah menghindari transaksi tunai untuk menekan adanya pungutan.

Ahok mulai memberlakukan aturan melarang transaksi yang dilakukan dengan cara pembayaran tunai. Semua bentuk transaksi harus melalui transfer dari rekening ke rekening. Tujuannya agar semua bentuk transaksi bisa dilacak ke mana saja dana tersebut bermuara. "Nah, orang PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) bisa menelusuri," tuturnya.

Ahok menuturkan dinas yang paling sering mengambil pungutan atau meminta komisi dalam pengadaan lahan adalah dinas pertamanan. Saat ini, pemerintah provinsi sedang menyusun tim bersama KPK melacak praktek tersebut.

Target pembelian lahan oleh pemerintah DKI Jakarta tidak tercapai pada tahun lalu. Dari anggaran yang disediakan, yaitu Rp 7,33 triliun, hanya 46,39 persen yang terealisasi. Ahok mencurigai kegagalan dalam mencapai target pembelian lahan tersebut karena ada faktor lain. Jadi Ahok meminta bantuan KPK meneliti adanya potensi korupsi yang terjadi.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

25 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

41 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

41 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

55 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya